Abu Nawi menuturkan, seluruh santri diwajibkan untuk selalu memakai masker selama berada di lingkungan pondo pesantren. Bahkan, pihaknya mengaku telah mendapatkan bantuan masker untuk para santri yang berasal dari Dinas Kesehatan setempat.
"Kami mewajibkan penggunaan masker bagi seluruh santri. Alhamdulillah masker yang dipakai santri itu merupakan bantuan dari Dinas Kesehatan," ujarnya.
Selama kegiatan belajar-mengajar dilangsungkan, pondok pesantren Ar Raudhah menerapkan serangkaian protokol yang harus dilaksanakan para santri. Sebelumnya, pihak pesantren juga telah melakukan disinfeksi kepada seluruh sarana pembelajaran santri.
"Kami juga melakukan desinfeksi semua sarana pesantren yang sering digunakan atau disentuh banyak orang. Sebelum masuk kelas, santri diharuskan untuk mencuci tangan terlebih dahulu, kemudian pengecekkan suhu dan pemberian vitamin. Dalam pembelajaran, kami sudah menentukan jarak antar santri di dalam kelas," kata Abu Nawi.
Tak hanya di dalam ruang kelas, penerapan pembatasan secara fisik juga dilakukan dalam tempat ibadah. Abu Nawi menuturkan, pihaknya telah membuat batas-batas tertentu bagi santri agar bisa menjaga jarak sekalipun dalam menjalankan ibadahnya.
"Di dalam masjid pun sudah ada batas-batas yang kita buat untuk selalu menjaga jarak. Santri juga harus membawa peralatan ibadah mereka sendiri, seperti sajadah dan mukena milik pribadi," ujar Abu Nawi.
Lebih lanjut, Abu Nawi menuturkan bahwa Pondok Pesantren Ar Raudhah masih melakukan pelarangan bagi para orang tua untuk menjenguk anak mereka untuk sementara waktu. Hal ini dilakukan mengingat penyebaran virus Covid-19 dapat semakin mudah melalui interaksi yang dilakukan santri dengan orang-orang yang berasal dari luar lingukan pondok pesantren.
“Orang tua santri hingga saat ini dilarang untuk menjenguk. Kalaupun mereka datang, mereka hanya boleh sampai batas pos keamanan saja,” katanya. (CM)