Terungkap Fakta tentang Pasien Omicron, Bergejala Ringan dan Masa Rawat Singkat

Vien Dimyati
Kasus omicron bergejala ringan dan masa rawat singkat (Foto: Ilustrasi)

Dia menjelaskan, pasien yang dirawat (Omicron) cepat sekali kesembuhannya. Bahkan sesuai Surat Edaran Menkes, nomor HK. 02.01/MENKES/18/2022, apabila lima hari pasien membaik dan gejalanya minimal, maka dengan dua kali tes PCR hasil negatif, mereka boleh pulang.

"Tidak perlu menunggu sampai dua minggu lagi," katanya.

Fakta lain menunjukkan, riwayat pasien yang sudah divaksin satu dan dua kali, bergejala lebih ringan daripada pasien yang belum divaksin.

"Jangan sampai ada pemahaman bila vaksin kita tidak ampuh karena bisa terinfeksi Omicron. Vaksinasi justru menghindari kesakitan dan risiko dirawat di rumah sakit sampai kritis," kata dia.

Dr Syahril mengimbau kepada masyarakat agar menghindari penularan Omicron karena masih berpotensi tertular meski sudah divaksinasi. "Ditambah pula bila kurang patuh prokes dan berkerumun di tempat-tempat yang kita tidak tahu ada penularan Omicron di tempat tersebut," ujarnya.

Lebih lanjut dr Syahril menambahkan, saat ini tempat tidur ICU yang terpakai di RSPI mencapai 58 persen, sehingga masih ada ruang untuk merawat pasien yang membutuhkan perawatan intensif. Sedangkan tempat tidur non ICU sebanyak 39,2 persen. 

"Total tempat tidur terisi di RSPI sekarang 41,1 persen, dari jumlah total 124 tempat tidur untuk perawatan Covid-19 yang disediakan. Tempat tidur masih bisa kita tambah kalau dibutuhkan, tapi nanti dulu karena hitungannya masih kosong lebih dari separuh," katanya.

Dia menjelaskan, persiapan kedua yang menjadi tantangan adalah SDM kesehatan. Penambahan perawat dan dokter juga tengah disiapkan dan didukung pemerintah untuk menghadapi lonjakan kasus.

"Nantinya kita akan dibantu relawan. Dan yang ketiga adalah menyiapkan oksigen untuk menghindari krisis oksigen," katanya.

Dr Syahril menjelaskan, berdasarkan pengalaman gelombang Delta 2021 yang lalu, membuat RSPI Sulianti Saroso kini sudah memiliki fasilitas oxygen concentrate untuk memproduksi oksigen secara mandiri di rumah sakit. “Jadi mudah-mudahan ini cukup dan kita tidak harus antre kehabisan oksigen. Begitu juga dengan obat-obatan dan APD, sudah kita penuhi," katanya.

Selain itu, RSPI Sulianti Saroso juga hanya menerima pasien bergejala sedang, berat, kritis maupun yang memiliki komorbid. “Yang bergejala ringan maupun tanpa gejala, sebaiknya melakukan isolasi mandiri maupun terpusat".

Di DKI Jakarta, tempat isolasi terpusat untuk pasien Covid-19 tanpa gejala dan bergejala ringan yang bisa menjadi rujukan seperti Wisma Atlet, Rusun Nagrak, Ngawi, dan Pasar Rumput. Di daerah lain, isolasi-isolasi terpusat juga sudah disiapkan oleh Pemda masing-masing untuk mengantisipasi lonjakan kasus Omicron.

Dr Syahril kembali mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjalankan protokol kesehatan dengan ketat dan mengikuti program vaksinasi nasional. 

"Meskipun bergejala ringan dan tingkat kesakitannya rendah, tetap harus disiplin menjalankan prokes, pakai masker, cuci tangan, hindari mobilitas kalau tidak perlu. Buat yang belum vaksin, terutama lansia dan anak-anak, segera vaksinasi karena vaksin sudah terbukti menurunkan tingkat kesakitan jika terpapar Covid-19," tuturnya.

Editor : Vien Dimyati
Artikel Terkait
Nasional
8 hari lalu

Kasus Covid-19 Naik Lagi di Indonesia, Anak-Anak Paling Rentan!

Nasional
15 hari lalu

Banyak Orang Sakit Batuk Pilek Sekarang, Kemenkes Bongkar Data Mengejutkan!

Health
28 hari lalu

Kasus Keracunan MBG Bakal Dilaporkan Harian seperti Covid-19

Nasional
28 hari lalu

Menkes Minta Kasus Keracunan MBG Dilaporkan Harian seperti Covid-19

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal