JAKARTA, iNews.id - Fenomena pasien berobat ke luar negeri menjadi perbincangan hangat di kalangan dunia kesehatan Tanah Air. Bahkan, ada sekitar satu juta masyarakat Indonesia memilih berobat ke Malaysia, 750 ribu berobat ke Singapura dan sisanya berobat ke Jepang, Amerika Serikat hingga Jerman.
Dengan adanya fenomena tersebut, rumah sakit di Indonesia semakin meningkat pelayanan kesehatan untuk menarik pasien berobat ke dalam negeri.
Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan RS Brawijaya Hospital Antasari, Uf Bagazi mengatakan, fenomena pasien yang berobat ke luar negeri memang belakangan sedang ramai. Hal tersebut dikarenakan pasien mencari kenyamanan. Padahal, jika diketahui, banyak rumah sakit di Indonesia yang memberikan pelayanan terbaik, kenyamanan dan teknologi yang sama dengan di luar negeri.
"Kami berupaya memberikan layanan terbaik dan bukti yang mereka bisa melihatnya langsung. Sebab, apa yang kita kerjakan semuanya sesuai dengan standar yang mereka harapkan. Misal berobat ke Malaysia, pasien banyak yang mencari IVF, padahal kita juga punya itu," ujar dokter Uf Bagazi, melalui keterangannya belum lama ini.
Dokter Uf Bagazi yang juga Direktur Brawijaya Hospital Antasari mengatakan, pasien yang ingin hamil pergi ke luar negeri, padahal Indonesia juga punya teknologi tersebut. Maka itu, dia melalui RS Brawijaya Hospital Antasari terus melakukan edukasi kesehatan kepada pasien agar masyarakat mengetahui standar rumah sakit di Indonesia sama dengan di luar negeri.
"Di sana orang mau program hamil, padahal kita juga punya. Di sana ada laparoskopi, kita juga punya. Kita memberikan edukasi itu agar orang tahu. Misal ada penyakit ganas seperti kanker, mereka harus ke luar negeri, padahal alat kita juga ada dan kita bisa obati totalitas," ujarnya.