Uji Klinis, Budhi Antariksa: Ivermectin Diyakini Mampu Bunuh Covid-19

Siska Permata Sari
Prof. Budhi Antariksa. (Foto: iNews.id)

Adapun, Ivermectin merupakan obat ketujuh yang diteliti oleh Oxford terkait penggunaan untuk Covid-19. Selanjutnya, Budhi Antariksa yang juga Dokter Spesialis Paru di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan mengungkapkan uji coba dan penelitian pada pasien Covid-19 untuk penggunaan Ivermectin akan dilakukan di Indonesia.

Dia memperkirakan sebelum akhir tahun 2021 akan terlihat hasilnya. Penelitian tersebut membutuhkan waktu sekitar 5 bulan. Penggunaan Ivermectin, kata Budhi, sudah dilakukan di Sragen, Jawa Tengah, sebagai upaya penyembuhan pasien, dengan persetujuan pasien. 

"Alhamdulilah bagus. Hasil yang baik di atas 80%," tuturnya. 

Di Sragen, lanjut Budhi, Ivermectin digunakan sebagai obat tambahan, selain obat standar yang digunakan untuk penderita Covid-19. Dosis yang digunakan 0,2 mg dikali berat badan pasien. Dosis ini paling banyak digunakan di dunia.

Selain itu, ada yang menggunakan 0,4 mg dan 0,6 mg yang dikali dengan berat tubuh. Diminum sekali sehari, selama 5 hari dan dilakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) pada hari ke 8, atau 9 atau 10. 

"Obat ini punya efek menghambat pertambahan virusnya, dan juga bisa menyembuhkan," kata Budhi. 

Dia merinci, Ivermectin adalah obat parasit yang sudah ada sejak 30 tahun lalu, dan sudah pernah dipakai oleh manusia. 

"Itu obat cacing awalnya. Pada penelitian beberapa obat parasit, terdapat obat parasit yang mempunyai kemampuan menaikkan sel daya tahan tubuh," ujarnya. 

Pada penelitian in vitro di laboratorium, lanjutnya, terjadi penghambatan replikasi virus Covid 19 yang diberikan Ivermectin yang disebut sebagai obat cacing itu. 

Di sisi lain, tambah Budhi, Ivermectin memiliki anti peradangan. Saat virus masuk ke dalam tubuh, terjadi proses peradangan hingga bisa terjadi 'badai' sitokin di mana keluar zat-zat pertahanan yang demikian hebatnya malah menyerang tubuh sendiri. Ivermectin mempunyai kemampuan untuk menurunkan peradangan. 

"Jadi, ada tiga komponen. Satu adalah anti replikasi virus, menghambat replikasi dari virus. Yang kedua adalah menambah daya tahan tubuh, dan ketiga anti peradangan," jelas Budhi.

Editor : Dyah Ayu Pamela
Artikel Terkait
Yogya
4 tahun lalu

Kabar Ivermectin Bisa Sembuhkan Covid-19, Guru Besar Farmasi UGM: Jangan Mudah Konsumsi Obat

Internasional
4 tahun lalu

Universitas Oxford Teliti Ivermectin untuk Pengobatan Covid, Begini Hasilnya

Video
4 tahun lalu

Video Menteri BUMN Rilis Obat Covid-19, Ivermectin Tuai Polemik

Bisnis
4 tahun lalu

4 Fakta Ivermectin, Bukan Obat Covid hingga Akan Diproduksi 4 Juta per Bulan

Seleb
4 tahun lalu

BPOM Sebut Izin Edar Ivermectin Bukan sebagai Terapi Covid-19, tapi Obat Cacing

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal