JAKARTA, iNews.id - Varian baru Covid-19, yakni BA.4 dan BA.5 telah masuk Indonesia menyebabkan beberapa wilayah mengalami peningkatan kasus. Ini membuat khawatir banyak pihak. Terlebih, Indonesia akan menjadi tuan rumah KTT G20 di Bali.
Menyikapi itu, Tim Peneliti FKM Universitas Indonesia (UI) mengungkapkan perlunya menguatkan harmonisasi protokol rekognisi Covid-19 dalam Konferensi Internasional Presidensi G20
Tim peneliti dari FKM UI yang dipimpin Profesor Fatma Lestari mengungkapkan ada lima isu prioritas yang harus menjadi perhatian dalam harmonisasi protokol rekognisi Covid-19 di Konferensi Internasional Presidensi G20.
"Kelima isu prioritas itu mencakup harmonisasi tes Covid-19, vaksin Covid-19, interoperabilitas, infrastruktur, dan harmonisasi protokol untuk digunakan kembali dalam menghadapi epidemi yang memiliki potensi wabah di masa depan, seperti cacar monyet dan hepatitis,” ujar Profesor Fatma Lestari, dalam keterangan pers dilansir Jumat (17/6/2022).
Tim peneliti dari FKM UI ini beranggotakan Dr Brian Sriprahastuti, Dr Hendy Wijaya, Abdul Kadir MSc dan Andrio Adiwibowo MSc. Nantinya hasil dari tim FKM UI itu akan menjadi policy brief di sektor arsitektur kesehatan global dan digunakan sebagai masukan bagi G20 Leaders' Declaration pada November 2022 yang akan dicantumkan dalam konsesus global.