“Jika virus ini masuk dalam hewan, maka dia akan berkembang di sana. Untuk di daerah yang bersuhu dingin, virus korona tidak bisa langsung mati, karena ada beberapa virus yang dapat bertahan di suhu yang sangat dingin,” katanya.
Terkait beberapa artikel yang mengatakan bahwa asal dari virus korona ini dari kalelawar. Sedangkan bagi sebagian orang, kalelawar merupakan makanan yang eksotis.
Prof Amin pernah melakukan penelitian virus korona yang ada pada hewan. Hasil yang dia dapat sejauh ini, tidak ada kasus mematikan dari virus korona yang ada pada hewan.
“Gambarannya memang benar bahwa sebagian besar korona hidupnya di hewan liar. Lebih dari 200 jenis korona hidup di berbagai jenis hewan liar seperti ular, musang, gajah, sapi, koala, bisa ditemukan korona. Bukan menjadi penyakit, tapi cuma numpang hidup. Di alam, korona sudah bersahabat dengan hewan liar,” ucap Prof Amin.
Menurut penelitian Prof Amin, korona yang ada pada hewan tidak menyerang manusia. Dari yang dia ketahui bisa menyerang manusia ada enam, namun yang sedang hangat dibicarakan ada dua yaitu SARS coronavirus dan Mers Coronavirus.