JAKARTA, iNews.id - Satu dari tiga orang di dunia terdiagnosis hipertensi. Namun, hanya sebesar 36,8 persen di antara para penderita hipertensi yang mengkonsumsi obat. Dampaknya, pada tahun 2025, diperkirakan akan ada 1,5 miliar orang yang terkena hipertensi.
Padahal, mengatasi hipertensi itu penting. Sebab, berdasarkan data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), hipertensi yang tidak tertangani dengan baik menyebabkan komplikasi seperti stroke, penyakit jantung koroner, diabetes, gagal ginjal dan kebutaan.
Hipertensi sendiri merupakan kondisi di mana terjadi peningkatan tekanan darah sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih dan diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih. Sampai saat ini hipertensi masih merupakan momok di masyarakat.
Fakta yang mengerikan lagi, kini hipertensi tidak hanya menyerang kaum lanjut usia (lansia), tetapi juga kepada generasi milenial. Hal ini dipaparkan Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia Esti Nurjadin.
“Hipertensi yang merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner tidak hanya menyerang mereka yang sudah lanjut usia tapi juga generasi milenial. Sayangnya hingga saat ini, masih banyak yang belum menyadari tentang bahaya hipertensi,” kata Esti Nurjadin seperti dikutip dari siaran pers Yayasan Jantung Indonesia yang diterima iNews.id, Senin (24/5/2021).