Lebih lanjut, untuk varian B1351 yang berasal dari Afrika Selatan juga diduga menyebabkan penurunan efikasi dari vaksinasi. “Ada dugaan penurunan efikasi itu terjadi. Akan tetapi, vaksinnya tetap dapat memberikan dampak positif dari penanganan Covid-19,” ujarnya.
Sementara itu untuk varian B1617 sampai saat ini masih digolongkan sebagai variant of interest (VoI). “Tentunya, kalau VoI ini ada beberapa varian yang masuk ke dalam kategori ini setidaknya ada 6-7 varian yang menjadi perhatian. Artinya, kalau kita menemukan varian B1617 apakah varian ini akan berkontribusi sama seperti varian-varian lainnya,” kata dr Siti Nadia.
Sebelumnya dipaparkan Siti Nadia bahwa varian baru ini sudah ada di Indonesia. Sebut saja di Jakarta ada 1 kasus, di Jawa Barat ada 5 kasus, kemudian kita lihat di Kaltim ada 1 kasus, di Bali itu ada 2 kasus, di Jawa Timur ada 1 kasus, di Sumut ada 2 kasus, di Sumsel ada 1 kasus.