Prof Hasan juga kembali menegaskan, mengonsumsi obat analgesik lebih dari 5 hari bisa menyebabkan tubuh menjadi resistensi terhadap obat.
“Tapi kalau dia sudah kelamaan minum analgesik, ngobatinnya pun susah. Jadi maksimum 5 hari. Saya nggak pernah kasih analgetik ke pasien lebih dari 5 hari,” katanya.
“Tapi biasanya kalau nyeri kepala migren, dengan analgesik yang baik, yang cukup bisa mengobati, jadi gak usah lanjut ke obat-obat khusus lainnya,” katanya.
Alih-alih mengonsumsi obat analgesik, Prof Hasan mengimbau bagi orang-orang yang rentan terserang migrain untuk mencegah pemicunya. Menurutnya, selain banyak faktor lain, ada dua pemicu utama mengapa orang mudah terserang migrain, yakni kurang tidur dan stres.
Karena itu, dia menilai, mengendalikan kedua sumber tersebut bisa menjadi cara pencegahan yang cukup efektif untuk mengatasi serangan migrain. “Sebetulnya untuk mengendalikannya itu hanya tidur cukup, dan yang kedua jangan stres. Kan banyak, jangan ini itu, setiap orang pemicunya itu beda-beda, tapi sebenarnya sumber atau pemicu utama ya kedua faktor itu,” katanya.