JAKARTA, iNews.id - Infeksi sifilis menyerang Indonesia. Menurut data Kementerian Kesehatan (2024), sebanyak 23.347 orang terinfeksi penyakit menular seksual tersebut.
Bukan angka yang sedikit, namun sayangnya masih banyak penderita yang abai dan tidak melakukan pengobatan. Padahal, ketika diketahui sejak dini, komplikasi serius dari sifilis bisa dicegah.
Ya, sifilis yang tidak ditangani dengan tepat akan menyebabkan kebutaan, gangguan penglihatan, masalah jantung, bahkan menjadi pintu masuk HIV. Akan sangat bahaya jika penderita abai dan tetap melakukan perilaku berisiko, seperti berganti pasangan atau seks bebas.
Sebagai bentuk edukasi, penting bagi Anda untuk memahami apa saja tanda-tanda infeksi sifilis. Dengan begitu, jika mengalami gejala tersebut dapat segera ke dokter atau fasilitas kesehatan.
Infeksi sifilis kerap tidak terdeteksi sejak awal, karena umumnya gejala yang muncul ringan atau bahkan tidak terasa. Misalnya luka kecil di area genital yang dianggap bukan masalah serius.
Berikut beberapa gejala sifilis yang harus diwaspadai:
1. Luka tanpa rasa sakit di area kelamin, dubur, atau mulut.
2. Pembengkakan kelenjar getah bening
3. Ruam pada kulit yang bisa muncul di bagian tubuh mana pun, terutama di telapak tangan, muka tangan, atau kaki.
4. Nyeri otot
5. Demam
6. Rambut rontok
"Kalau merasa pernah berisiko atau muncul gejala, jangan ragu untuk periksa ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat. Penanganan dini bisa mencegah komplikasi yang lebih serius," saran Kemenkes, dikutip dari laman resminya, Minggu (15/6/2025).
Kemenkes dalam laporannya juga mengingatkan pentingnya pemahaman bahwa sifilis bukan sekadar gaya hidup. Artinya, siapa saja berisiko dan penyebarannya bisa meluas jika tidak dicegah sekarang juga.
Lantas, seperti apa cara mencegah sifilis? Simak beritanya hingga selesai.