"Bekal sehat turut memastikan kebutuhan kalori siang hari, yaitu sekitar 30% kebutuhan kalori harian terpenuhi dengan baik," ungkap laporan jurnal tersebut.
Kemudian, dengan membuat bekal sehat si anak lebih mungkin memiliki performa akademik dan fokus yang baik, karena si kecil asupan gizinya tercukupi dengan baik.
"Kalau makannya asal, umumnya anak tetap merasa lapar dan ini membuat dia terganggu dalam belajar dan beraktivitas di luar rumah," ungkap laman School Nutrition Association.
Disarankan juga oleh laman tersebut bahwa orang tua sebaiknya melibatkan anak dalam menentukan menu bekal makanan. Ini dapat membantu hubungan keluarga yang lebih baik.