Suatu hari, Ryo melihat sekelompok orang yang bermain musik dan mencari tahu tentang mereka. Dengan bermodalkan keberanian dan rasa ingin tahu, Ryo mulai mendekati sekelompok orang yang bermain musik tersebut.
Awalnya, Ryo hanya menjadi tukang sapu hingga menjadi penjaga studio agar bisa dekat dengan para musisi. Tak disangka, hal itu menjadi awal pertemuan Ryo Domara dengan Sandy Pas Band.
Setelah itu, dia mulai belajar di studio musik tersebut dan namanya mulai dikenal di kalangan musisi pada masa itu. Tak berhenti di situ, Ryo mengikuti audisi yang diselenggarakan secara tertutup oleh Erwin Gutawa. Dia menyeleksi orang untuk menyanyikan lagu Hilangnya Seorang Gadis dalam album Rockestra.
Dalam perjalanan kareirnya, dia juga aktif menjadi pengajar bagi artis-artis yang ingin belajar menyanyi.
"Alhamdulillah, sebelumnya gue sempat ngajar-ngajar dikit kalau tiap ada yang mau take vocal gue disuruh datang dan itu gratis. Sempat ngajar artis-artis kayak Teuku Wisnu, Titi Kamal, artis FTV banyak yang gue ajarin," ujar Ryo.
Menurutnya, menjadi seorang solois seperti sekarang tidak ada sesuatu yang harus dibedakan. Semua bisa dijalani asalkan waktunya pas.
"Tantangan menjadi solois itu ya terletak di bagaimana kita percaya dan nggak malu dengan karya kita sendiri. Kalau kita malu, semuanya akan hancur," ucap Ryo.