"Bisa jadi karena kurang edukasi, sosialisasi orang. Di kalangan pencipta lagu juga saya harus akui banyak yang merasa itu tidak penting," kata mantan keyboardis Kerispatih itu.
"Ada pencipta lagu yang beranggapan gue senang aja lagu gue di-cover di YouTube jadi semakin terkenal. Ada pencipta lagu yang salah satunya adalah gue adalah orang yang strict dengan aturan," katanya.
Badai mengatakan bahwa dirinya tidak ingin lagu-lagu yang diciptakannya dengan sepenuh hati dilanggar masalah hak cipta atau menjadi hilang maknanya karena liriknya yang diubah tanpa izin lebih dahulu.
"Gue enggak mau lagu gue dirusak image-nya. Kemudian lagu gue dipakai tanpa izin. Karena undang-undang hak cipta sendiri mengatakan di pasal 9 UU Hak Cipta nomor 28 tahun 2014 itu jelas," katanya.
Lebih lanjut, Badai pun juga mendorong kepada para musisi dan pencipta lagu untuk semakin sadar akan pentingnya masalah hak cipta agar tidak ada lagi penyalahgunaan karya di kemudian hari yang merugikan musisi bersangkutan.
"Siapa pun yang melakukan tindakan publikasi dan reproduksi, serta sebagainya itu harus mendapat izin dari pencipta atau pemegang hak cipta. Itu jelas dalam undang-undang. Harusnya semua pencipta lagu unity untuk menggalakkan ini," katanya.