“Hal ini kemungkinan besar akan menghasilkan manfaat yang signifikan bagi perekonomian Singapura. Terutama bagi kegiatan pariwisata seperti perhotelan, ritel, perjalanan, dan kuliner, seperti yang terjadi di kota-kota lain di mana Taylor Swift pernah tampil,” kata Kementerian Kebudayaan dan Dewan Pariwisata Singapura, dilansir dari laman Business Insider , Kamis, (7/3/2024).
Sekitar lebih dari 300.000 tiket konser Taylor Swift di Singapura sendiri sudah ludes terjual. Namun, ini bukan hanya soal uang. Menurut pakar pariwisata, pengaruh budaya konser besar seperti Swift membantu membangun status Singapura sebagai tempat yang menyenangkan untuk dikunjungi. Padahal, Singapura selatnya kurang terkenal sebagai tujuan wisata paling menarik.
Managing Partner Syntegrate, Kevin Cheong, konsultan pengembangan destinasi dan pariwisata, mengatakan selama konser tur Taylor Swift berlangsung, akan terjadi peningkatan belanja terkait pariwisata, yang dikenal sebagai "Swiftonomics".
Mulai dari tiket pesawat dan akomodasi hingga makanan dan minuman, serta sektor ritel khusus seperti penjualan gelang persahabatan, tidak terkecuali pada konser Taylor Swift di Singapura.
Para ekonom memperkirakan, konser Swift di Singapura dapat menyumbang hingga 500 juta dolar Singapura, atau 372 juta dolar AS atau sekitar Rp5.8 triliun dalam penerimaan wisatawan.
“Ini berdampak pada seluruh ekosistem,” kata Cheong.