Dalam drama musikal ini, melibatkan 241 anak dan 48 anak difabel. Dia mengatakan, pihaknya ingin memberi panggung kepada anak-anak difabel untuk bersenang-senang sekaligus berdaya bersama.
“Kita rekrut anak-anak terbaik dari total 6.000 murid kita, terus kita ambil seratusan lebih dan mengaudisi empat sekolah untuk gabung,” katanya.
Saat proses pengerjaannya, Diah mengatakan, pihaknya menghabiskan waktu selama 2,5 bulan. “Tantangannya banyak banget, harus punya kesabaran yang tinggi, gimana mengajarkan anak-anak ini merasa dan nggak dibedakan karena mereka digabungkan. Pas kita tahu ternyata orang tuanya bangga anaknya ditampilkan sama teman-teman lain jadi nggak ada batas,” ujar dia.
Adanya event ini, Diah berharap anak-anak Indonesia bisa mencintai budaya dan tradisi Indonesia. Dia juga berharap agar anak muda Indonesia bisa bermedia sosial dengan bijak.
“Semoga media sosial ini bisa memviralkan tempat-teman keren dan budaya di Indonesia. Itu sih yang mau kita tonjolkan. Jadi ada dua misi, misi mencintai budaya, tradisional Indonesia dan misi bijak bersosial media. Kita ingin anak-anak difabel bergabung dengan Yayasan Belantara Budaya Indonesia untuk sama-sama berkarya dan berdaya,” katanya.