JAKARTA, iNews.id – Tiga kali dipercaya menjadi produser musik atau music director di Pagelaran Sabang Merauke ternyata menyimpan tantangan tersendiri buat Kikan Namara. Mantan vokalis band Cokelat ini bahkan mengaku sempat pusing saat mengubah aransemen lagi daerah agar lebih berwarna.
Ya tantangan menjadi produser musik memang tak mudah. Sebagai musisi, Kikan harus jeli membuat aransemen baru yang lebih baru dan kekinian. Tujuannya agar anak muda yang mendengar lagu dareah semakin tergerak untuk mencintai budaya Indonesia.
"Ini kali ketiga. Apakah tantangannya? Kami enggak mau memberi yang gitu-gitu aja. Kami memasukkan beberapa elemen baru dan lebih berwarna," kata Kikan Namara usai Pagelaran Sabang Merauke di Ciputra Artpreneur, Kuningan, belum lama ini.
Selain sebagai music director, Kikan juga menjadi penampil dalan pagelaran tersebut. Kikan tak menampik, rasa pusing dan stres melanda ketika harus membuat aransemen sekaligus jadi penampil di pagelaran. Untungnya semua tantangan bisa diselesaikan Kikan. Terbukti pada Pagelaran Sabang Merauke, penampilan Kikan mengaggumkam.
Tak hanya Kikan, pada Pagelaran Sabang Merauke juga tampil ratusan seniman dan musisi lintas generasi dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka bersatu padu memamerkan khazanah budaya Indonesia mulai dari musik daerah, busana, hingga tari-tarian yang tak ternilai harganya.
Pagelaran Sabang Merauke mengusung konsep live performance yang menyajikan 22 lagu yang berisikan 21 lagu daerah dan satu lagu nasional dan dirangkai secara harmonis. Pementasan melibatkan enam penyanyi nasional yakni Kikan Namara sebagai music director sekaligus lead vocal, Mirabeth Sonia, Christine Tambunan, Taufan Purbo, Alsant Nababan dan musisi generasi muda Swain Mahisa.