Kapak Perenggut Nyawa

Siska Permata Sari
Live Podcast Obrolan Misteri. (foto: dok RCTI+)

JAKARTA, iNews.id - Banyaknya kasus pembunuhan yang tak terungkap kadang kala membuat kita penasaran setengah mati akan siapa dalang di balik kekejian yang menimpa korban, terlebih pada kasus pembunuhan berantai. Tak terelakkan pula bahwa adanya senjata tajam yang dijadikan sebagai alat untuk menghabisi nyawa korban jika ikut menjadi bumbu betapa beringasnya si pelaku pembunuhan. 

Pernah terbayang dalam benak kalian tidak apabila kalian dibunuh dengan menggunakan kapak secara keji oleh orang yang sama sekali tak kalian kenal? Kejadian naas ini nyatanya pernah terjadi dan sampai sekarang identitas pelaku belum bisa ditemukan. 

Banner Live Podcast Obrolan Misteri. (Roov.id)

The Villisca axe murders  adalah sebuah kasus pembunuhan berantai yang terjadi di sebuah kota kecil yang berdiri di Villisca, Lowa, Amerika Serikat. Pembunuhan keji yang menimpa keluarga Moore menjadi salah satu topik perbincangan karena adanya kemisteriusan yang masih belum terungkap sampai saat ini. Pembunuhan yang menewaskan semua keluarga Moore tersebut terjadi pada tanggal 9 Juni 1912 tepat pada malam hari setelah Keluarga Moore menghadiri sebuah acara anak yang diselenggarakan di Gereja Presbyterian. 

Tak hanya membawa keempat anaknya pulang, Josiah Moore (43) dan istrinya, Sarah Moore (39), juga ikut mengajak dua anak perempuan bernama Ina Mae (8) dan Lena Gertrude Stillinger (12) untuk menginap di kediaman mereka selepas pulang dari sebuah program hari anak yang mereka hadiri bersama. Seharusnya mereka habiskan malam tersebut dengan penuh canda tawa di tengah hangatnya pelukan keluarga. Sudah seharusnya pula malam itu mereka habiskan untuk mencetak berbagai memori indah yang akan selalu dikenang. Namun sayangnya, takdir berkehendak lain.

Seorang tetangga dari keluarga Moore bernama Mary Peckham dan Ross Moore, saudara dari Josiah Moore, menjadi saksi mata utama dari pembunuhan yang menimpa keluarga Moore. Pada tanggal 10 Juni 1912, tepat pada keesokan harinya setelah pembantaian itu terjadi, Mary Peckham berkunjung ke rumah keluarga Moore karena merasakan adanya kejanggalan. Tak kunjung mendapat respons, akhirnya dia memanggil Ross Moore untuk membantunya membuka pintu dan melihat keadaan rumah dari saudara laki-lakinya tersebut. 

Editor : Elvira Anna
Artikel Terkait
All Sport
11 hari lalu

RCTI+ Resmi Gandeng TS Media! Valencia Tanoesoedibjo Ungkap Era Baru Sportainment Indonesia

Film
11 hari lalu

Luncurkan Sportstive+ Bersama Valencia Tanoesoedibjo, Luna Maya Bangga Kerja Sama dengan RCTI+

All Sport
11 hari lalu

Sportstive+ Hadirkan Inovasi Sportainment, Valencia Tanoesoedibjo: Ini yang Ditunggu Penonton

All Sport
11 hari lalu

Valencia Tanoesoedibjo Yakin Sportstive+ Hasil Kolaborasi RCTI+ dan TS Media Jadi Role Model Gen Z

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal