Prestasi di berbagai festival tidak serta merta memuluskan karier Rio di dunia musik. Dia harus melewati perjuangan panjang ketika melamar ke sejumlah major label. Rio kerap kali menerima penolakan dari label. Nmun hal itu tak pernah membuatnya patah arang. Baginya, penolakan menjadi motivasi untuk bekerja lebih keras lagi.
“Bahkan cd demo lagu saya pernah di buang di tong sampah di depan mata saya,” katanya.
Rio meneruskan pejalanan kariernya dengan menjadi pemain musik reguler di sejumlah kafe. Dia pernah sampai ke Singapura hingga 2016 hingga akhirnya mulai merintis beberapa usaha agregator pada 2022, salah satunya Nextart.id. Tak cukup sampai di sana, dia juga mendirikan musik management dan production house bernama CatnClaw di tahun yang sama, di mana dia bertugas sebagai produser eksekutif.
“Memang banyak sekali problematika saat mendalami bidang ini. Salah satunya beberapa kali di tolak oleh major label. Sehingga membuat saya untuk mendirikan label dan manajemen sendiri,” terang pria yang juga rajin ngonten di channel Youtube Rio Adiwardhana Official, akun IG @rio.adiwardhana dan Tiktok @rioadiwardhana itu.
Rio berharap, karya-karya dan inisiatifnya di industri musik mendapat respons positif dari masyarakat. Dia pun ingin terus memberi kontribusi bagi perkembangan dan kemajuan musisi lainnya di Tanah Air.
“Harapannya bisa dikenal masyarakat indonesia dengan karya-karya positif. Dan banyak menciptakan karya-karta untuk artis artis saya yang sudah banyak bergabung,” ujar pria yang punya hobi olahraga dan otomotif.