Ia menambahkan bahwa lagu ini muncul dari penderitaan, tetapi ini bukan lagu sedih. Ini adalah lagu tentang rasa syukur karena segala situasi sulit di masa lalu telah membentuk dirinya saat ini.
Oh, they say people come, say people go
(Oh, kata pepatah orang-orang datang dan pergi)
This particular diamond was extra special
(Berlian yang satu ini sangat istimewa)
And though you might be gone, and the world may not know
(Dan meskipun kau mungkin saja pergi, dan dunia mungkin tak tahu)
Still I see you, celestial
(Aku tetap melihatmu, kayangan)
Like a lion you ran, a goddess you rolled
(Kau berlari bak singa, kau berayun bak dewi)
Like an eagle, you circle, in perfect purple
(Kau berkeliling bak elang dalam warna merah jambu sempurna)
So how come things move on?
(Jadi bagaimana mungkin segalanya terus bergerak?)
How come cars don’t slow?
(Bagaimana bisa mobil-mobil tak melambat?)
When it feels like the end of my world
(Saat rasanya seperti akhir duniaku)
When I should, but I can’t, let you go?
(Ketika aku harus, tapi aku tak bisa melepasmu?)
But when I’m cold, cold
(Tapi saat aku kedinginan)
Oh, when I’m cold, cold
(Oh, saat aku kedinginan)
There’s a light that you give me when I’m in shadow
(Ada cahaya yang kau berikan padaku saat aku dalam bayangan)
There’s a feeling you give me, an everglow
(Ada perasaan yang kau beri padaku, yang terus bersinar)
Like brothers in blood, sisters who ride
(Seperti saudara sedarah, saudari yang berkendara)
And we swore on that night we’d be friends 'til we die
(Dan kita bersumpah di malam itu kita kan berteman hingga mati)
But the changing of winds, and the way waters flow
(Tapi perubahan angin, dan aliran air)
Life is short as the falling of snow
(Hidup ini singkat seperti jatuhnya salju)
And now, I’m gonna miss you, I know
(Dan kini, aku kan merindukanmu, aku tahu)