Secara keseluruhan, "The Prophecy" menceritakan tentang seseorang yang merasa terjebak dalam ramalan atau takdir yang telah ditentukan. Dia berusaha keras untuk mengubahnya, namun takdir seakan-akan tidak bisa digapai. Rasa frustrasi dan ketakutan pun menyelimuti dirinya.
Lagu ini penuh dengan simbolisme yang kuat. Lirik "Hand on the throttle" dan "Thought I caught lightnin in a bottle" menggambarkan usaha keras sang narator untuk meraih sesuatu yang mustahil. Hal ini membuatnya merasa seperti dikutuk, seperti Hawa yang tergigit apel dalam cerita Alkitab.
Salah satu interpretasi populer dari lagu ini adalah tentang ketakutan akan kesendirian. Sang narator merasa bahwa dia ditakdirkan untuk selalu sendirian, dan dia tidak akan pernah menemukan cinta sejati. Hal ini diperkuat dengan lirik "I'm so afraid I sealed my fate, no sign of soulmates."
Meskipun merasa terjebak dalam takdir, sang narator tidak menyerah. Dia terus berusaha untuk mengubah keadaannya. Hal ini terlihat dalam lirik "Please, I've been on my knees, change the prophecy."
"The Prophecy" adalah lagu yang menyentuh tentang perjuangan melawan takdir dan pencarian cinta sejati. Lagu ini mengingatkan kita bahwa meskipun terkadang hidup terasa sulit dan penuh dengan rintangan, kita tidak boleh menyerah. Kita harus terus berusaha untuk mencapai mimpi dan tujuan kita.