“Karena untuk membuka pengetahuan dia mengetahui frekuensi. Harus peka frekuensi gitar, dari situ ke bass, drum, dan vokal. Makanya 98 persen basicnya dari anak band yang lebih banyak jadi sound engineering,” kata Fajriansyah seperti dikutip dari Podcast Aksi Nyata Bertajuk ‘Mengenal Profesi Sound Engineer dan Perannya di Industri Kreatif’, Selasa (25/7/2023).
Selain itu, menjadi seorang engineer harus fasih mendengar beberapa speaker. Sebab, saat di lapangan, akan menemukan alat-alat dengan kualitas suara yang berbeda.
“Karena setiap merk kualitas suaranya beda jadi harus tahu alatnya agar bisa sinkronisasi,” ujar dia.
Fajriansyah mengaku, seorang sound engineer pasti pernah membuat karya yang monoton. Namun dia memiliki siasat untuk mengatasi hal itu.
“Pertama audio itu intinya balik lagi ke informasi, misanya indormasi artikulasinya jelas nggak sih, ada yang harus diulang nggak, baru mikriin estetik. Gue utamain isi pesannya dulu. Kalau VO-nya (voice over) udah aman baru estetiknya,” katanya.