“Kenapa harus penyanyi yang membayar? Selama ini, penyelenggara acara (event organizer) yang membayar dengan perhitungan 2 persen dari tiket yang terjual. Kalau untung, dibayar. Kalau acaranya tidak untung? Berarti pembayaran kepada pencipta lagu bergantung pada untung tidaknya sebuah acara? Masa begitu?” ujarnya.
Anji yang menyinggung konsep direct license mengaku sudah bertahun-tahun melakukannya sehingga akan memberikan penjelasan di kemudian hari agar lebih rinci soal praktik direct license.
“Apakah direct license itu ribet? Saya sudah bertahun-tahun mempraktikkannya. Saya akan bahas di lain postingan,” katanya.