JAKARTA, iNews.id – Profesi DJ atau Disk Jockey selalu dikaitkan dengan dunia malam dengan konotasi negatif. Padahal, pelakunya sama seperti musisi yang bisa mengisi acara apa pun dan kapan pun, tak hanya malam hari di sebuah kelab.
Egi Kagi, seorang pengajar di JAK Clubbers DJ School, mengungkapkan bahwa profesi DJ tak melulu soal dunia malam. DJ dikatakan sebagai pengganti organ tunggal, sehingga bisa mengisi acara apa pun.
“Saya pernah lihat di Solo pas pulang kampung, waktu itu ada hajatan sunatan dan ada DJ yang main di situ. Kalau dilihat dari alat yang dimainkan sih seorang profesional ya. Jadi controller DJ itu kan ibaratnya pengganti organ tunggal,” kata Egi saat ditemui di Studio 2 Gedung iNews Tower, Selasa (14/11/2023).
Bahkan, Egi mengatakan rekannya sesama DJ pernah mengisi acara pernikahan, ulang tahun, hingga acara pertemuan perusahaan. Ini menunjukkan profesi DJ tidak melulu berbau negatif dan bisa dijadikan sebagai salah satu penghasil cuan.
JAK Clubbers DJ School dikatakan Egi merupakan sebuah wadah bagi yang tertarik untuk menjadi seorang Disk Jockey. Pasalnya, sudah disediakan alat dari paling dasar hingga yang digunakan oleh para profesional.