2. Qidam
Qidam memiliki arti terdahulu. Dengan kata lain tidak ada yang mendahului Allah Subhanahu wa ta'ala. Hal tersebut berbeda dengan manusia yang tidak mengetahui secara pasti kapan alam semesta diciptakan sebab akalnya yang terbatas.
Dalam surat Al-Hadid ayat 3, Allah SWT
berfirman: هُوَ الْاَوَّلُ وَالْاٰخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ
Artinya : "Dialah yang awal dan yang akhir yang zhahir dan yang bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. Al Hadid: 3)
3. Baqa
Baqa berarti kekal. Allah Subhanahu wa ta'ala merupakan Dzat yang kekal. Hal tersebut berbeda dengan manusia dan makhluk hidup lainnya yang akan mati dan tidak akan kekal selamanya di dunia.
4. Mukhalafatul Lil Hawadisi
Mukhalafatul Lil Hawadisi artinya berbeda dengan semua makhluk. Artinya Allah tidak dapat disamakan dengan makhluk lainnya.
Dalam surat Asy-Syura ayat 11, Allah SWT
berfirman:
َاطِرُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ جَعَلَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا وَّمِنَ الْاَنْعَامِ اَزْوَاجًاۚ يَذْرَؤُكُمْ فِيْهِۗ لَيْسَ كَمِثْلِهٖ شَيْءٌ ۚوَهُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ