Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُورِ الدُّنْيَا وَالدِّينِ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَـعِينَ، أَمَّا بَعْدُ
Para Hadirin Hadirot Rohimakumulloh,
Malam lailatul Qadar atau yang disebut juga dengan malam seribu bulan, adalah malam yang memiliki banyak sekali keistimewaan, yang diburu oleh setiap Muslim, khususnya mereka yang sangat mencari keuntungan akhirat, Ibu-Ibu bapak-bapak tahukah kalian apa itu malam lailatul Qadar?
Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan dalam sebuah surat yang sangat mulia, surat Al-Qadar yang menjelaskan sekaligus tentang kemuliaan malam tersebut.
نَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ ﴿١﴾ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ ﴿٢﴾ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ ﴿٣﴾ تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ ﴿٤﴾ سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ )﴿٥
Artinya : “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) saat Lailatul Qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul qadar itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al-Qadr: 1-5).
Allah Subhanahu wa Ta’ala menggunakan dhomir (kata ganti) “Kami” bukan menunjukkan bahwasanya Allah banyak sebagaimana sebagian orang memberikan syubhat, khususnya orang Nasrani.
Penggunaan kalimat “نحن (nahnu)”, mereka katakan bahwasanya ini menunjukkan bahwasannya Allah banyak dan bukan satu, maka para ulama menjelaskan penggunaan kalimat “نحن (nahnu)”, yakni penggunaan dalam bentuk jamak seperti ini memiliki faidah dalam rangka untuk mengagungkan Allah Swt, sehingga Allah yang Maha Agung yang menurunkan Al-Qur’an yang sangat agung.
Para Hadirin Hadirot Rohimakumulloh,
Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikannya pada malam hari dan menunjukkan ada keutamaan secara khusus tentang malam tersebut. Sebagaimana Allah terangkan dalam beberapa ayat:
وَمِنَ اللَّيْلِ فَسَبِّحْهُ وَأَدْبَارَ السُّجُودِ ﴿٤٠
Artinya : “Dan diantara malam, maka bertasbihlah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan pada setiap ini selesai shalat.” (QS. Qaf: 40).
Adapun Qadar, para ulama menjelaskan bahwa memiliki dua makna yang penting, yang pertama bermakna kemuliaan, dan yang kedua bermakna penetapan, dikatakan kemuliaan karena memang malam itu adalah malam kemuliaan.
Dan diantara kemuliaan malam tersebut yaitu Allah menetapkan takdir-takdir, para Malaikat sibuk mencatat takdir-takdir setahun yang akan datang, dan malam itu sangat mulia sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala mengulangi dalam bentuk pertanyaan :
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ ﴿٢﴾
Artinya : Tahukah kalian apa itu Malam Lailatul Qadar?
Dalam riwayat lain Anas bin Malik juga menyampaikan keterangan Rasulullah SAW bahwa, “Sesungguhnya Allah mengaruniakan “Lailatul Qadar” untuk umatku, dan tidak memberikannya kepada umat-umat sebelumnya”.
Adapun mengenai waktu hadirnya malam Lailatul Qadar terdapat beberapa perbedaan pendapat dari para ulama, kemungkinan hal ini terjadi karena malam Lailatul Qadar memiliki waktu yang berbeda-beda setiap tahunnya.
Para Hadirin Hadirot Rohimakumulloh,
Terlepas dari ketentuan hadirnya malam Lailatul Qadar, yang terpenting adalah bagaimana cara kita menyikapi hal tersebut dengan meningkatkan iman, ibadah dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
Karena dengan begitu, ketika Allah SWT ridho kepada kita, Allah SWT akan menghadirkan malam seribu bulan tersebut kepada kita, pada akhirnya, tujuan kita diciptakan ke dunia ini tidak lain
Hanyalah untuk beribadah kepada Allah SWT sebagaimana yang termaktub dalam Al Quran surah Ad Dzariyat ayat 56 yang kurang lebih seperti ini artinya : “Dan tidaklah Aku (Allah SWT) ciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka (jin dan manusia) beribadah kepada-Ku.”
Kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala kita berserah diri dan memohon ampun, semoga apa yang kita laksanakan mendapat rahmat dan ridho Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Amin ya robbal ‘alamin.
Usikum Waiyaya Wassalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.