JAKARTA, iNews.id - Hukum nun mati dan tanwin dalam tajwid merupakan salah satu ilmu yang harus dipahami oleh Umat Muslim. Kedua hukum bacaan itu berlaku apabila nun mati dan tanwin bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah.
Melansir pada buku yang berjudul Dasar-dasar Ilmu Tajwid oleh Dr. Marzuki, M.Ag. dan Sun Choirul Ummah, S.Ag., M.S.I., ilmu tajwid secara etimologis, kata tajwid berasal dari Bahasa Arab jawwada - yujawwidu - tajwid yang berarti tahsin atau memperbaiki.
Sedangkan menurut istilah, tajwid merupakan suatu ilmu yang mempelajari secara mendalam suatu kaidah-kaidah cara membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar sesuai tuntunan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam.
Lalu apa hukum mempelajari ilmu tajwid, menurut Dr. Hj. Nur'aini, S.Ag, M.Ag dalam bukunya "Metode Pengajaran Al-Qur'an dan Seni Baca Al-Qur'an dengan Ilmu Tajwid", beliau menerangkan jika hukum untuk mempelajari ilmu tajwid adalah fardhu khifayah atau wajib bagi setiap Kaum Muslimin.
Dengan kata lain, ilmu tajwid wajib dipelajari agar setiap Kaum Muslimin dapat membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar. Hal itu sebagaimana difirmankan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala dalam Qs. Al-Muzammil Ayat 4.
أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ ٱلْقُرْءَانَ تَرْتِيلًا
Artinya: "Atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al-Qur'an itu dengan tartil." (QS. Al-Muzammil: 4)
Lalu bagaimana dengan hukum nun mati dan tanwin dalam tajwid? Berikut ini ulasannya lengkapnya yang dilansir laman tahsin.id.
1. Idzhar
Di dalam hukum nun mati dan tanwin dalam ilmu tajwid dibagi menjadi empat bagian yakni Idzhar, Idghom, Iqlab dan Ikhfa. Idzhar menurut bahasa memiliki arti jelas.
Adapun idzhar dalam hukum nun mati dan tanwin dinamakan Idzhar Halqi. Artinya Idzhar Halqi adalah mengeluarkan huruf hijaiyah dari makhrajnya tanpa mendengung.
Hukum Idzhar Halqi berlaku jika bertemu Nun Sukun ( نْ ) atau tanwin (ــٌـ) bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah diantaranya Alif (ا), ‘Ain (ع), Ghain (غ), Ha (ح), Kha (خ), Ha’ ( ﮬ) dan Hamzah ( ء ).
Contoh Bacaan Hukum Idzhar Halqi:
1. Nun mati ( نْ ) bertemu dengan Kha (خ)
Contoh Bacaan: وَاِنْ خِفْتُمْ
Cara Membaca: Wa in khiftum
Tanwin (ــٌـ) bertemu dengan Alif (ا)
Contoh Bacaan: فَوَاحِدَةً اَوْ مَا مَلَكَتْ
Cara Membaca: fa wāḥidatan au mā malakat
2. Idghom
Dalam ilmu tajwid Idghom terbagi menjadi dua jenis yakni Idghom Bighunnah dan Idghom Billaghunnah. Idghom memiliki arti memasukkan sesuatu kepada sesuatu.
Lalu hukum idghom bighunnah berlaku apabila Nun Sukun ( نْ ) atau tanwin (ــٌـ) bertemu empat huruf hijaiyah yakni Mim (م), Nun (ن), Waw (و), dan huruf Ya (ي).
Sedangkan hukum Idghom Bilaghunna berlaku apabila Nun Sukun ( نْ ) atau juga tanwin ( ــًــ, ــٍــ, ــٌــ ) yang ketemu dengan huruf hijaiyah lam ( ل ) atau huruf hijaiyah Ro ( ر ) dan membacanya tidak dengan mendengung.
Contoh Bacaan Hukum Idghom Bighunnah dan Idghom Billaghunnah
1. Nun mati ( نْ ) bertemu dengan Ya (ي)
Contoh Bacaan: وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يُسَلِّطُ رُسُلَهُۥ عَلَىٰ مَن يَشَآءُ
Cara Membaca: Wa lākinnallāha yusalliṭu rusulahụ 'alā may yasyā
2. Fathahtain (ـًــ) bertemu dengan lam ( ل )
Contoh Bacaan: قَيِّمًا لِّيُنْذِرَ
Cara Membaca: Qayyimal liyunżira
3. Ikhfa
Ikhfa menurut bahasa artinya samar. Dengan kata lain, hukum tajwid Ikhfa akan berlaku apabila Nun Sukun ( نْ ) atau juga tanwin ( ــًــ, ــٍــ, ــٌــ ) bertemu dengan salah satu dari 15 huruf hijaiyah dan cara membacanya menjadi samar-samar antara jelas dan mendengung sepanjang 2-3 harakat,