Bersalawat kepada Nabi tidak berarti beliau celaka kemudian perlu didoakan. Akan tetapi itu merupakan perintah Allah. Hal itu sebagaimana saat kita beribadah kepada Allah bukan Allah yang butuh ibadah kita. Namun kita yang butuh mengabfi kepada Allah swt.
Shalawat kepada Nabi Muhammad itu adalah bentuk penghormatan dan kecintaan umatnya, selain itu karena memang diperintahkan dalam Islam. Barangsiapa yang menghormati nabinya, akan mendapatkan cinta-Nya. Justru dengan itulah membuktikan bahwa Nabi Muhammad bukanlah Tuhan selain Allah SWT.
Barang siapa bersholawat sekali, Allah akan bersholawat kepada kita sepuluh kali yang termasuk dari keutamaan sholawat.
Arti Bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Shawalat dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad berarti Allah SWT memberi rahmat kepadanya. Shalawat para malaikat kepada nabi Muhammad berarti para malaikat memintakan ampunan baginya. Shalawat orang-orang mukmin kepada Nabi Muhammad berarti mereka berdoa supaya Nabi Muhammad diberi rahmat oleh AllahSWT sebagaimana dalam ucapan: Allahumma shalli 'ala sayyidina Muhammad.
Dalam pembahasan ruang lingkup aqidah menurut Hasan al-Banna, malaikat termasuk dalam perkara Ruhaniyyat, yaitu: pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam metafisik. Diantara ciri malaikat telah dijelaskan di dalam Al-Qur’an.
Artinya: “Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan Malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (Q.S. Al-Faathir: 1).
Dalam bahasa Arab, arriya’ berasal dari kata kerja ra'a yang bermakna memperlihatkan. Riya’ merupakan memperlihatkan sekaligus memperbagus suatu amal ibadah dengan tujuan agar diperhatikan dan mendapat pujian dari orang lain. Riya’ termasuk karena meniatkan ibadah selain kepada Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda; Artinya: “Sesungguhnya amalan itu tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya amalan seseorang itu akan dibalas sesuai dengan apa yang ia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Adapun amal perbuatan yang diridhai Allah SWT ialah yang diniatkan kepada Allah semata, dikerjakan dengan ikhlas sesuai dengan kemampuan, tidak pilih kasih, dan merupakan rahmat bagi seluruh alam. Sementara ibadah yang tidak akan diterima oleh Allah merupaka amal ibadah yang dikerjakan dengan niat bukan kepada Allah, tidak ikhlas karena ingin mendapat imbalan (bisa berupa pujian atau penghargaan), serta mengada-ada.
Itulah pembahasan 5 pertanyaan tentang Agama Islam yang sulit dijawab lengkap dengan dalilnya. Semoga mencerahkan.
Wallahu A'lam