6 Keutamaan Malam Lailatul Qadar, Lebih Baik dari 1.000 Bulan hingga Turunnya Alquran

Kastolani Marzuki
Keutamaan malam Lailatul Qadar di Bulan Ramadhan dan dalilnya yang penuh kemuliaan lebih baik dari 1.000 bulan. (Foto: freepik)

Menurut riwayat Imam Muslim melalui Aisyah, disebutkan bahwa Rasulullah Saw. mencurahkan semua kesibukannya untuk ibadah di malam (sepuluh terakhir Ramadan) tidak sebagaimana kesungguhannya di malam-malam lainnya. Dan hal ini semakna dengan apa yang dikatakan oleh Aisyah, "Mengencangkan ikat pinggangnya."

Yang dimaksud dengan mengencangkan ikat pinggang ialah memisahkan diri dari istri-istrinya. Akan tetapi, dapat juga ditakwilkan dengan pengertian mengikat pinggang sesungguhnya.

Karena itu, di 10 hari terakhir Bulan Ramadhan, Muslim dianjurkan untuk meningkatkan amal ibadah dengan qiyamul lail seperti yang telah dicontohkan Baginda Nabi Muhammad SAW.

Ustaz Imam Zarkasih dari Rumah Fiqih Indonesia mengatakan, Nabi Muhammad saw ketika masuk 10 terakhir Ramadhan ialah beri’tikaf. Yaitu berdiam diri dimasjid dengan segala kegiatan ibadah.

Namun kaitannya dengan malam lailatul qodr itu bukanlah kaitan syarat dengan yang disyarati. Yakni I’tikaf bukanlah syarat untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar. Tapi jika mampu beri’tikaf mengapa tidak? Karena itu ialah sunnah yang sangat besar pahalanya. Dan itulah sunnah yang tidak pernah ditinggalkan oleh Nabi selama 10 terakhir Ramadhan sepanjang hidup Nabi SAW.

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ

‘Aisyah ra bercerita bahwa: “Nabi saw (selalu) beri’tikaf di sepuluh terakhir bulan Ramadhan sampai Allah SWT mewafatkan beliau” (HR Bukhori & Muslim).

Tapi sesungguhnya, malam Lailatul Qodr tidaklah dikhususkan untuk mereka yang beri’tikaf, tapi siapa pun yang ketika malam itu menghidupkan malamnya dengan ibadah sebagaimana disebutkan dalam penjelasan di atas.

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“barang siapa yang menghidupkan malam Lailatul Qodr dengan Iman dan Ihtisab (mengharapkan pahala), niscaya Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lampau” (HR Bukhori).

Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait
Muslim
20 hari lalu

Niat Puasa Sunnah Ayyamul Bidh November 2025 dan Keutamaannya

Muslim
3 bulan lalu

Kapan Waktu Sholat Gerhana Bulan September 2025? Ini Bacaan Niat & Tata Caranya

Muslim
7 bulan lalu

Kapan Berakhirnya Puasa Syawal 2025? Simak Batas Waktunya, Bacaan Niat & Keutamaannya

Muslim
8 bulan lalu

Kisah Nabi Sam'un Al Ghazi di Balik Malam Lailatul Qadar yang Penuh Kemuliaan

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal