Ahlan Wa Sahlan Ya Syahru Maulid, Ini Amalan dan Keutamaan Bulan Rabiul Awal

Kastolani Marzuki
Ilustrasi ahlan wa sahlan ya syahru maulid Nabi SAW. (Foto: Freepik)

JAKARTA, iNews.id - Ahlan wa sahlan ya syahru maulid dalam bahasa Arab merupakan ucapan selamat datang. Ucapan itu biasanya ditujukan kepada seseorang, namun bisa juga untuk menyambut bulan mulia atau istimewa. Salah satunya Bulan Maulid Nabi atau Rabiul Awal.

Umat Islam kini memasuki Bulan Rabiul Awal 1445 H / 2023. Bulan ini sangat istimewa karena di bulan Rabiul Awal manusia paling mulia Nabi Muhammad SAW dilahirkan ke bumi.

Rabiul awal artnya musim semi. dinamakan demikian karena mereka menetap di rumahnya masing-masing. Al-irtiba' artinya tinggal di keramaian daerah tempat tinggal.

Dilansir dari laman mui, kata rabi’ dalam bahasa Arab cukup rumit. Kata ini, digunakan untuk penamaan musim dan bulan. Adapun rabi’ dalam konteks musim, dapat berarti musim semi atau musim gugur. 

Sebagian masyarakat Arab menyebut musim semi sebagai rabi’, sebagian lain menyebut rabi’ adalah musim gugur. Sementara rabi’ dalam konteks bulan, adalah dua bulan berturut-turut setelah bulan Safar. Yaitu Rabiul Awal dan Akhir. Dinamai seperti itu sebab dua bulan tersebut terjadi antara musim semi sampai musim gugur.

Untuk membedakan rabi’ yang bermakna musim dan rabi’ yang bermakna bulan, orang Arab biasa mengawali Rabiul Awal dan Rabiul Akhir dengan kata syahr (bulan), sehingga menjadi syahru rabi’ al-awwal wa syahr rabi’ al-akhir. (Jawwad Ali, al-Mufasshal fi Tarikhil Arab qablal Islam, juz 16, hlm. 76).

Ahlan Wa Sahlan Ya Syahru Maulid

Dalam bahasa Arab, ahlan wa sahlan ya syahru maulid artinya selamat datang wahai Bulan Maulid. Dilansir dari laman pecihitam, secara bahasa, kalimat ahlan wa sahlan (أَهْلًا وَسَهْلًا ) dalam bahasa Arab berasal dari kata “ahlun” ( أهْلَ ) yang berarti keluarga dan kata “sahlan” (سَهْلًا ) dari kata “sahlun” (سَهْل ) yang artinya mudah. Jika dua kata tersebut digabung maka memiliki arti “keluarga” dan “mudah.

Selain ahlan wa sahlan, untuk menyambut bulan istimewa dalam tradisi umat Islam yakni marhaban. Keduanya secara istilah memiliki arti sama yakni selamat datang. Meski demikian, kata marhaban lebih cocok untuk disematkan kepada penyambutan bulan istimewa. Marhaban memiliki arti menyambut dengan lapang dada atau penuh kegembiraan.

Bulan Rabiul awal identik dengan perayaan Maulid Nabi SAW. Perayaan itu sudah ada dan telah lama dilakukan oleh umat Islam. Benihnya sudah ditanam sendiri oleh Rasulullah SAW berdasarkan hadits di atas. 

Di Indonesia, sebagian besar masyarakat Muslim membaca shalawat, barzanji dan pengajian­-pengajian yang mengisahkan sejarah Nabi SAW tiap memasuki Rabiul Awal.  

Isnan Ansory dalam bukunya Pro Kontra Maulid Nabi menyebutkan, Syaikh as-Sayyid Zain Aal Sumaith, dalam karyanya Masail Katsuro Haulaha an-Niqosy wa al-Jidal, mendefinisikan maulid Nabi Muhammad yakni, memperingati hari kelahiran Rasulullah dengan menyebut-nyebut kisah hidupnya, dan setiap tanda-tanda kemulian dan mukjizat sang Nabi Saw dalam rangka mengagungkan kedudukannya, dan menampakkan kegembiraan atas kelahirannya.

Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait
Muslim
8 hari lalu

Niat Puasa Sunnah Ayyamul Bidh November 2025 dan Keutamaannya

Muslim
2 bulan lalu

Teks Khutbah Jumat ke 3 Edisi 19 September 2025 di Bulan Rabiul Awal

Buletin
2 bulan lalu

Ribuan Kendaraan Padati Tol Cipularang Arah Jakarta di Hari Terakhir Libur Panjang

Nasional
2 bulan lalu

Kapolri Ungkap Pesan Persatuan dan Kesatuan di Peringatan Maulid Nabi: Jangan Mudah Terprovokasi!

Nasional
2 bulan lalu

41.541 Penumpang KA Jarak Jauh Kembali ke Jakarta di Hari Terakhir Libur Panjang 

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal