Peristiwa itu sekaligus menunjukkan bahwa segala sesuatu tidak ada yang mustahil bagi Allah.
Muslim wajib mengimani peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW yang telah disebutkan dalam Al Quran, Surat Al Isra ayat 1. Allah SWT berfirman:
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Latin: Subḥaanalladii asraa bi'abdihii lailam minal-masjidil-ḥaraami ilal masjidil aqshalladzii baaraknaa haulahuu linuriyahuu min aayaatinaa, innahuu huwas samii'ul bashiiir
Artinya: Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. Al Isra:1).
Dalam Surat Al Isra ayat 1 dijelaskan tentang peristiwa isra atau perjalanan suci Nabi Muhammad SAW pada malam hari bersama malaikat Jibril dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa di Palestina.
Sedangkan peristiwa Mi'raj atau dinaikkannya Nabi Muhammad SAW ke Sidratil Muntaha atau langit ketujuh dijelaskan dalam Surat An Najam (Bintang) ayat 13-18.