JAKARTA, iNews.id - Apakah orangsudah meninggal masih ingat keluarganya di dunia menarik diulas. Dalam ajaran Islam, meski jasadnya sudah usang, ruh orang yang sudah meninggal bisa mengetahui dan mendengar. Mereka juga bisa melihat keluarganya di dunia.
Dalam ajaran Islam, orang yang sudah meninggal memang berbeda alam yakni di alam barzakh yang merupakan tempat sementara atau peralihan dari alam dunia ke alam akhirat.
Meski sudah meninggalkan dunia, mereka tetap bisa mendengar dan melihat orang yang masih hidup di dunia terlebih ketika menziarahi kuburnya. Orang yang sudah meninggal juga sadar jika dirinya sudah mati.
Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam kitabnya Ar Ruh seperti dilansir dari buku Hanif Luthfi berjudul Menggugat Kita Ar Ruh dijelaskan, bahwa ulama salaf sepakat orang yang sudah meninggal mengetahui siapa yang menziarahinya dan senang diziarahi.
Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah, KH Achmad Chlawani Nawawi mengatakan, perhatian orang yang sudah meninggal kepada yang masih hidup lebih besar dari perhatian orang yang masih hidup kepada yang sudah meninggal.
Hal itu dijelaskan Sayyid Abdullah bin Alawi bin Muhammad Al-Haddad (1634-1720 M), pengarang kitab Ratib Haddad. Dia berkata: “ihtimāmul amwāti lil ahyā-i, asyaddu min ihtimāmil ahya-i lil amwāti.” (Perhatian orang yang sudah wafat kepada orang yang masih hidup itu lebih besar daripada perhatian orang yang masih hidup kepada orang yang sudah wafat).
KH Chalwani mengatakan, disebutkan salah satu hadits Nabi Muhammad saw dalam kitab Syarhush Shudūr bi Syarhi Ĥālil Mauta fil Qubūr (Penjelasan Ahwal Kematian di Alam Kubur) karya Imam Jalaluddin as-Suyuthi (1445-1505/849H - 911H).
Tu’radhu a’mālukum fid dunya, ilā ‘asāirikum wa aqribā-ikum minal amwāti. Fain ra-auhum hasanan, isytabsyarū, fain ra-auhum ghaira hasanin qālu: allāhumma lā tumithum hatta tahdiyahum. (Al-Hadis fi Syarhish Shudur).
Artinya, Nabi bersabda: Amal kamu sekalian – orang yang masih hidup – diperlihatkan kepada saudara dan teman-temanmu yang sudah meninggal dunia, termasuk diperlihatkan kepada leluhurmu yang sudah wafat. Ketika yang sudah wafat melihat amal baik yang masih hidup, merasa bahagia di alam kubur. Tetapi ketika yang wafat melihat amal yang masih hidup tidak baik, merasa sedih di alam kubur. Di tengah-tengah kesedihan, berdoa, meminta kepada Allah swt: ‘Ya Allah, anak cucuku yang masih hidup di dunia, yang amalnya masih belum baik, jangan Engkau cabut dulu nyawanya, jika belum mendapat petunjuk Engkau.’
“Jadi, orang yang sudah wafat itu dapat mendoakan orang yang masih hidup, asalkan wafatnya membawa amal saleh Maka Nabi Muhammad, para wali, para ulama, sampai saat ini masih memperhatikan kita semua,” kata Mursyid Tarekat Qadiriyah/ Naqsyabandiyah, Berjan, Purworejo dilansir dari NU Online, Selasa (24/9/2024).
Rais Syuriah PBNU, KH Bahauddin Nursalim yang akrab disapa Gus Baha dalam Kanal Youtube Nuha Channel menjelaskan, para ahli kubur berebutan doa dan Surat Yasin yang dikirimkan dari keluarganya yang masih hidup.