JAKARTA, iNews.id - Apakah pacaran membatalkan puasa? Jadi salah satu pertanyaan yang terkadang muncul jelang bulan suci Ramadhan.
Bulan Ramadhan merupakan bulan suci dan penuh berkah yang paling dinantikan oleh umat Muslim. Pada bulan ini, umat Muslim yang tidak memiliki udzur wajib melaksanakan ibadah puasa dari fajar hingga maghrib.
Selain diharuskan untuk menahan lapar dan haus, puasa juga menahan diri dari segala hal yang dapat mengurangi pahala puasa itu sendiri.
Maksiat dan dosa merupakan dua hal yang harus dijauhi oleh umat Muslim jika pahala puasa di bulan Ramadhannya tidak berkurang.
Salah satu bentuk maksiat yang mungkin pernah dilakukan oleh sebagian pemuda dan pemudi adalah pacaran. Pacaran merupakan suatu hubungan yang tidak sah antara laki-laki dan perempuan.
Biasanya pacaran ini identik dengan aktivitas-aktivitas yang dapat menimbulkan syahwat. Seperti berduaan di tempat sepi, berpegangan tangan, berciuman, bahkan ada yang sampai melakukan hubungan intim layaknya suami dan istri.
Sebagaimana diketahui, Allah memerintahkan umat Muslim untuk menjauh perbuatan dosa dan maksiat, termasuk hubungan yang tidak didasari oleh pernikahan.
Sebab Allah Ta'ala berfirman dalam surat Al Isra ayat 32,
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al Isra': 32)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
لَا يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلَّا كَانَ ثَالِثَهُمَا الشَّيْطَانُ
Artinya: "Tidaklah seorang laki-laki berduaan dengan seorang perempuan, melainkan setan menjadi orang ketiga di antara mereka." (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan lainnya)
Jika menilik pada ayat Al Quran dan hadits di atas, jelas jika hukum pacaran adalah haram dan termasuk mendekati zina.
Oleh sebab itulah, hukum pacaran saat puasa sama dengan hukum pacaran di luar puasa, yaitu haram.