2. Al Adl
Kata ‘adl di dalam Al Quran memiliki aspek dan objek yang beragam, begitu pula pelakunya. Keragaman tersebut mengakibatkan keragaman makna ‘adl (keadilan). Menurut penelitian M. Quraish Shihab bahwa —paling tidak— ada empat makna keadilan Pertama, ‘adl di dalam arti ‘sama’. Kedua, ‘adl di dalam arti ‘seimbang’.
Ketiga, ‘adl di dalam arti ‘perhatian terhadap hak-hak individu dan memberi kan hakhak itu kepada setiap pemiliknya’. Pengertian inilah yang didefnisikan dengan ‘menempatkan sesuatu pada tempatnya’ atau ‘memberi pihak lain haknya melalui jalan yang terdekat’ Keempat, adl di dalam arti ‘yang dinisbahkan kepada Allah’.
Adl di sini berarti ‘memelihara kewajaran atas ber lanjutnya eksistensi, tidak mencegah kelanjutan eksistensi dan perolehan rahmat sewaktu terdapat banyak ke mungkin an untuk itu’. Jadi, keadilan Allah pada dasarnya merupakan rahmat dan kebaikan-Nya.
Keadilan Allah mengan dung konsekuensi bahwa rahmat Allah SWT tidak tertahan untuk diperoleh sejauh makhluk itu dapat meraihnya. Allah memiliki hak atas semua yang ada, sedangkan semua yang ada tidak memiliki sesuatu di sisi-Nya.
3. Al Qayyum: Maha Berdiri Sendiri Mengurusi Makhluk
Al Qayyum adalah salah satu dari Asmaul husna. Al-Qayyum artinya Maha (cermat). Berdiri sendiri dalam Mengurusi hamba-hambaNya. Allah berfirman dalam ayat Kursi (al-Baqarah 2:255), bahwa Allah tak tersentuh oleh rasa kantuk sedikit pun, tidak juga tersentuh oleh tidur.