Sementara itu, setiap umat Muslim wajib untuk mengimani qada dan qadar dari Allah sebagai salah satu rukun iman. Hal itu tertuang pada hadits riwayat Muslim,
وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ
Artinya: "Ceritakanlah padaku yang dimaksud iman. Rasulullah SAW kemudian berkata: Engkau beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari akhir serta qadha' dan qadar, yang baik maupun yang buruk." (HR Muslim).
Qadarullah diucapkan sebagai bentuk ketidakpercayaan seorang Muslim mengenai segala hal yang telah terjadi. Baik atau buruk hal itu merupakan sudah sesuai kehendak Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang tidak dapat dilawan maupun dihindari.
Di sisi lain, setiap umat Muslim haruslah senantiasa mempercayai bahwa segala sesuatu yang terjadi menimpanya, baik atau buruk semuanya merupakan ketetapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Sebagaimana firman Allah Subhanahu waatala pada Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 216,