Maka dari itu, alternatif ungkapan lain adalah Ramadan Mubarak. Ungkapan ini dimaknai sebagai Ramadan yang diberkati. Ungkapan ini dianggap lebih sesuai dan cocok dibandingkan dengan ungkapan Ramadan Karim.
Namun, jika ditinjau dari semangat yang dibawa dari ungkapan-ungkapan tersebut, entah ungkapan Ramadan Karim atau Ramadan Mubarak, keduanya membawa semangat kegembiraan menyambut datangnya bulan succi Ramadan. Rasa gembira inilah yang paling penting. Adapun ungkapan yang
digunakan, itu hanyalah sebuah alat atau sarana bagi kegembiraan itu sendiri.
Apa pun yang dipilih umat Islam, baik Ramadan Karim atau Ramadan Mubarak, yang terpenting adalah semangat kegembiraan dalam menyambut kedatangan bulan Ramadan. Yang terpenting lagi adalah semangat memperbanyak dan memperbaiki amalan-amalan yang dicintai oleh Allah swt.
Wallahu a’lam.