JAKARTA, iNews.id - Inilah arti surat Yasin ayat 9 dan manfaatnya yang patut diketahui setiap Muslim. Surat Yasin yang dianggap sebagai jantung Al Quran dan memiliki banyak keutamaan bagi yang mengamalkannya.
Surat Yasin merupakan surat ke-36 dalam Al Quran yang terdiri dari 83 ayat. Secara keseluruhan, inti kandungan Yasin menjelaskan banyak hal mengenai Keesaan Allah, Kemahakuasaan-Nya terhadap segala hal, keimanan kepada Allah, hari kiamat, surga dan neraka, hingga tentang para nabi dan maksud ditugaskannya.
Oleh karena kandungannya tersebut, Nabi Muhammad SAW menyerukan kepada semua Muslim untuk membaca surat ini. Salah satu ayat yang mengandung pelajaran penting dan penuh hikmah adalah ayat 9. Berikut adalah kandungan surat Yasin ayat 9 lengkap dengan manfaatnya yang dilansir iNews.id, Kamis (8/12/2022).
Surat Yasin ayat 9 mengandung makna mendalam tentang terhalangnya kebenaran bagi orang-orang yang hatinya telah digelapkan serta diliputi kebencian dan kesombongan. Berikut adalah bacaan surat Yasin ayat 9 dalam teks Arab, latin, artinya:
وَجَعَلْنَا مِنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ سَدًّا وَّمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَاَغْشَيْنٰهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُوْنَ
Latin: Waja'alnaa mimm baiyni aydiihim saddan wamin khalfihim saddann fa aghsyainaahum fahum laa yubshiruuun.
Artinya: Dan Kami jadikan di hadapan mereka sekat (dinding) dan di belakang mereka juga sekat, dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat. (QS. Yasin ayat 9).
Menurut tafsir ringkas Kementerian Agama RI, ayat tersebut mengandung perumpamaan orang-orang yang enggan melakukan kebaikan dan selalu menolak kebenaran. Ayat tersebut menegaskan bahwa peringatan apa pun sama sekali tidak ada pengaruhnya bagi kaum kafir.
Kemudian digambarkan pula bahwa orang-orang yang tidak beriman itu memandang baik perbuatan jahat yang mereka kerjakan. Hal itu menyebabkan mereka menjadi sombong, sehingga mereka enggan mengikuti ajaran rasul.
Ringkasnya, manfaat surat Yasin ayat 9 ini adalah memberikan gambaran mengenai orang musyrik yang selalu berada dalam penjara kebodohan, seolah-olah hati mereka dipisahkan oleh dinding, sehingga mereka tidak bisa berpikir dan merenungkan dalil-dalil kebenaran ajaran yang dibawa rasul.