JAKARTA, iNew.id - Sholat tarawih dan witir sudah memasuki malam ke-16 di Bulan Ramadhan. Muslim disunnahkan membaca doa qunut pada rakaat terakhir solat witir. Qunut witir ini dilakukan mulai malam ke-16 hingga akhir Bulan Ramadhan.
Ustaz Galih Maulana Lc dalam bukunya Kupas Tuntas Qunut Subuh menjelaskan, qunut secara bahasa artinya berdiri, tunduk, taat, diam, dan doa.
Sedangkan secara istilah, qunut adalah nama untuk doa dalam sholat pada saat tertentu ketika berdiri.
Arab: اَلَّلهُمَّ اهْدِنَا فِيْمَنْ هَدَيْتَ,وَعَافِنَا فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنّا فِيْمَنْ تَوَلَّيَتَ، وَبَارِكْ لِي فِيْمَا اَعْطَيْتَ، وَقِنَا شَرَّ مَا قَضَيْتَ، فَاِنَّكَ تَقْضِى وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ، وَاِنَّهُ لَايَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلَايَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ، فَلَكَ اْلحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ، نَسْتَغْفِرُكَ وَنَتُوْبُ اِلَيْكَ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Latin: Allahummahdina fii man hadait, wa‘aafiinaa fii man ‘aafait, wa tawallana fii man tawallait, wa baariklana fii maa a‘thait, wa qinaa syarra maa qadhait, fa innaka taqdhii wa laa yuqdhoo ‘alaik, wa innahuu laa yadhillu man waalait, wa laa ya‘izzu man ‘aadait, tabaarakta rabbanaa wa ta‘aalait, fa lakal hamdu a’laa maa qadhait, wa astagfiruka wa atuubu ilaik, wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallam."
Artinya: “Ya Allah, berikanlah kami petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk, Berilah kami perlindungan seperti orang-orang yang telah Engkau beri perlindungan. Berilah kami pertolongan sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri pertolongan. Berilah berkah pada segala yang telah Engkau berikan kepada kami. Jauhkanlah kami dari segala kejahatan yang telah Engkau pastikan. Sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha menentukan dan Engkau tidak dapat ditentukan. Tidak akan hina orang yang Engkau lindungi. Dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi. Engkau Maha Suci dan Maha luhur. Segala puji bagi-Mu dan atas segala yang Engkau pastikan. Kami memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.
Melansir buku Bekal Ramadhan dan Idul Fitri 3 Shalat Tarawih dan Witir karangan Ustaz Muhammad Saiyid Mahadhir LC dijelaskan, dalam madzhab Syafi’i qunut witir hukumnya sunnah.
Imam As-Syafi’i berkata terkait qunut witir: "Jangan qunut (witir) kecuali pada seperdua bulan ramadhan, yang demikian karena perilaku Ibnu Umar".