Namun jika belum mampu, diperbolehkan untuk membacanya dengan idgham, Apabila belum mampu maka boleh dibaca Ikhfa.
Jika belum mampu juga, maka bacaan tersebut boleh dibaca dengan jelas atau idzhar. Apabila masih belum mampu, diperbolehkan untuk membacanya sebagai huruf berharakat saja.
فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍ
Fii Jiidiha Hablum mimmasad.
Dalam ayat tersebut, ‘min masad’ dibaca ‘mimm masad’ karena terdapat nun sukun, sehingga harus dilantunkan dengan mendengung.
وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ
Wa ammaa man khoffat mawaaziinuh.
Dalam ayat tersebut, ‘amma’ dibaca mendengung karena terdapat mim yang ditasydid.
تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ مِّنْ سِجِّيْلٍۙ
Tarmiihim bihijaarotim mingsijjiil.
Demikian pengertian, hukum, dan contoh bacaan Ghunnah. Wallahu a’lam.