Dilansir dari Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, tata cara sujud disampaikan oleh para ulama dalam kitab-kitab fikih. Sekurang-kurangnya sujud dilakukan dengan meletakkan dahi ke tempat sujud.
Sebagian ulama mengatakan bahwa sujud wajib dilakukan dengan anggota tubuh di lantai. Adapun anggota sujud yakni, dahi, dua telapak tangan, dua lutut dan dua tumit (ujung jari kedua kaki dipanjacatkan ). Sujud ini dilakukan dua kali dalam satu rakaat dan disunahkan membaca doa.
Ada sebagian pandangan yang menganjurkan bersujud berdasarkan sifat-sifat sujud Nabi saw yang bersumber dari berbagai hadis.
Tata Cara Sujud Sholat yang Benar
a. Menempelkan dahi dan hidung di lantai
b. Meletakkan kedua tangan di lantai sejajar dengan pundak dan telinga
c. Merapatkan jari-jari tangan dan menghadapkannya ke arah kiblat
e. Menempelkan kedua lutut di lantai
f. Merenggangkan betis dengan paha dan merenggangkan paha dengan perut.
Rais Syuriah PBNU, KH Bahauddin Nur Salim (Gus Baha) mengungkapkan, keutamaan sujud menjadi bukti seorang Muslim kelak di hari Kiamat saat dikumpulkan di Padang Mahsyar.
"Andaikan tanpa hidayah Rasulullah umat Islam tidak akan menikmati rukuk dan sujud. Ulama-ulama dulu sampai menggambarkan sujud dengan redaksi tarannum (bernyanyi) karena sangkin nikmatnya sujud," katanya dalam ngaji tasawuf Gus Baha.
Menurut Gus Baha, dalam sebuah riwayat, Nabi SAW risau ketika Bilal tidak kunjung datang untuk mengumandangkan azan sebagai pertanda masuknya waktu shalat. "Ketika Bilal datang untuk azan, Nabi sangat senang," kata Gus Baha.
Gus Baha menjelaskan, ketika manusia mati yang akan dikenang di dunia itu hanya sujud karena itu perintah Allah. "Kalau kita mati yang paling kita kenang itu pernah sujud. Itu pasti. Dan itu identitas kita," katanya.
Gus Baha menerangkan, manusia di dunia diperintah Allah hanya untuk sujud. "Tidak masalah jadi pejabat atau punya uang banyak tapi perintah Allah itu untuk bersujud," ujarnya.
Apalagi nanti saat di Padang Mahsyar. Di situ kelak manusia, mereka yang ada tanda sujudnya akan merasa tenang.
"Maksud tanda sujud atau min aatsaris sujud di sini bukan tanda bekas hitam di jidat, tapi nur atau cahaya orang yang sujud. Tidak ada ulama yang bilang bahwa tanda sujud itu jidat yang hitam," katanya.