Ash-shalaatu was-salaamu ‘alaaik
Yaa naashiral haqqi yaa Rasuulallaah
Ash-shalaatu was-salaamu ‘alaaik
Yaa Man asraa bikal muhayminu laylan nilta maa nilta wal-anaamu niyaamu
Wa taqaddamta lish-shalaati fashallaa kulu man fis-samaai wa antal imaamu
Wa ilal muntahaa rufi’ta kariiman
Wa ilal muntahaa rufi’ta kariiman wa sai’tan nidaa ‘alaykas salaam
Yaa kariimal akhlaaq yaa Rasuulallaah
Shallallaahu ‘alayka wa ‘alaa 'aalika wa ashhaabika ajma’iin
Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu. Duhai pemimpin para pejuang, ya Rasulullah. Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu. Duhai penuntun petunjuk Ilahi, duhai makhluk yang terbaik. Shalawat dan salam semoga tercurahkan atasmu
Duhai penolong kebenaran, ya Rasulullah. Shalawat dan salam semoga tercurahkan padamu. Wahai Yang Memperjalankanmu di malam hari Dialah Yang Maha Melindungi. Engkau memperoleh apa yang kau peroleh sementara semua manusia tidur. Semua penghuni langit melakukan shalat di belakangmu dan engkau menjadi imam.
Engkau diberangkatkan ke Sidratul Muntaha karena kemulianmu. dan engkau mendengar suara ucapan salam atasmu. Duhai yang paling mulia akhlaknya, ya Rasulullah. Semoga shalawat selalu tercurahkan padamu, pada keluargamu dan sahabatmu.
Dikutip dari Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah-KTB, dalil membaca sholawat tarhim saat subuh menurut sebagian besar ulama boleh dengan beberapa catatan :
1. Ada unsur mengingatkan untuk beribadah (التنبيه في العبادة) seperti yang terjadi pada bulan Ramadhan.
2. Tidak berdampak negatif secara syari’at, semisal mengganggu kenyamanan orang yang sedang tidur dll.
3. Digunakan sesuai dengan kebutuhan.
Tujuan melantunkan Shalawat Tarhim ialah membangunkan kaum Muslimin agar mempersiapkan diri untuk sahur, shalat Shubuh, atau membangunkan mereka yang ingin shalat tahajjud.
Rasulullah SAW bersabda:
وخرج الترمذي من حديث عبد الله بن محمد بن عقيل، عن الطفيل بن أبي بن كعب، عن أبيه، ان النبي - صلى الله عليه وسلم - كان إذا ذهب ثلثا الليل قام، فقال: ((يأيها الناس، اذكروا الله، جاءت الراجفة تتبعها الرادفة، جاء الموت بما فيه، جاء الموت بما فيه)).وقال: حديث حسن.
Nabi shollallohu alaihi wasallam dulu ketika telah lewat dua pertiga malam beliau bangun dan bersabda : "Wahai, sekalian manusia, berdzikirlah kepada Allah, Pasti datang tiupan sangkakala pertama yang diikuti dengan yang kedua, datang kematian dengan kengeriannya, datang kematian dengan kengeriannya". Hadis hasan riwayat imam turmudzi.
Dalam hadis ini terdapat dalil bahwa dzikir dan tasbih secara jahr di akhir malam itu tidak masalah, tujuannya utk membangunkan orang yang tidur.
Demikian ulasan bacaan tarhim subuh yang bisa diamalkan menjelang waktu subuh tiba.
Wallahu A'lam