JAKARTA, iNews.id - Hari Arafah merupakan puncak pelaksanaan ibadah haji yang jatuh sehari sebelum Idul Adha. Di hari itu tepatnya 9 Dzulhijjah, jutaan jemaah haji dari berbagai penjuru dunia melaksanakan wukuf di Padang Arafah untuk berdiam diri sambil berdzikir dan berdoa.
Wukuf Arafah merupakan puncak dari seluruh rangkaian ibadah haji. Bahkan, dalam sebuah hadis disebutkan bahwa al hajju 'arafah. "Haji adalah Wukuf di Arafah".
Wukuf Arafah ini menjadi bagian utama atau rukun ibadah haji yang paling pokok. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya oleh sekelompok orang dari Nejed tentang haji, maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab :
الْحَجُّ عَرَفَةُ
Artinya: “Haji itu adalah Arafah.” [HR. at-Tirmidzi, an-Nasâ’i,dan Ibnu Maajah].
Pada hakekatnya Haji adalah wuquf di Arafah. Barangsiapa melaksanakan ibadah haji namun tidak melakukan wuquf di Arafah maka hajinya dianggap tidak sah.
Pada hari Arafah Allah mengampuni dosa-dosa hambaNya yang memohon ampunan, Allah singkirkan segala keburukan, dan Allah subhanahu wata'ala bebaskan hamba-hambaNya yang Dia kehendaki dari api neraka.
Siti Aisyah Radhiyallahu anhuma meriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ ؟
Artinya: “Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para malaikat dan berkata: Apa yang mereka inginkan?” [HR. Muslim no. 1348].
Hari Arafah juga salah satu waktu istimewa bagi Muslim untuk berdoa memohon ampunan kepada Allah SWT. Bagi Muslim yang tidak melaksanakan ibadah haji juga dianjurkan untuk banyak berdzikir dan berdoa. Sebab, doa hari Arafah sangat istimewa seperti disebutkan dalam hadits.
Abdullah bin Amr Radhiyallahu anhu meriwayatkan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
خَيْرُ الدُّعاءِ دُعاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَناَ وَالنَّبِيُّوْنَ مِنْ قَبْلِيْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Artinya: “Sebaik-baik doa adalah doa hari Arafah, dan sebaik-baik ucapan yang aku dan para nabi sebelumku ucapkan adalah La ilaha illallah wahdahu la syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syaiin qadir.” [HR. at-Tirmidzi no. 3585].
Bagi muslim yang tidak melaksanakan ibadah haji dianjurkan untuk menunaikan puasa Arafah karena besar keutamaannya.
Ustaz Hanif Luthfi Lc dalam bukunya berjudul "Amalan Ibadah Bulan Dzulhijjah terbitan Rumah Fiqih Publishing menjelaskan, keutamaan Puasa Arafah sangat besar bagi yang menjalankannya yakni sebagai penebus dosa satu tahun sebelumnya dan satu tahun setelahnya.
Puasa Arafah menjadi salah satu ibadah yang sebaiknya dilakukan tiap muslim di bulan Dzulhijjah. Ibadah puasa sebelum Idul Adha 10 Dzulhijjah yaitu pada 9 Dzulhijjah.
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
"Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR Muslim).