JAKARTA, iNews.id - Banyak orang yang penasaran dengan cara wanita haid mendapatkan Lailatul Qadar. Pasalnya, wanita yang sedang menstruasi tidak diperkenankan mengerjakan sejumlah ibadah, seperti salat, puasa, hingga i'tikaf.
Sedangkan, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, termasuk salat dan membaca Al-Qur'an karena Lailatul Qadar adalah malam yang mulia.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat Al Qadar ayat 3-5:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5)
Artinya: Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.
Kendati demikian, masih ada beberapa ibadah yang bisa dilakukan pada malam Lailatul Qadar bagi wanita yang sedang haid. Adapun sejumlah ibadah yang dimaksud adalah sebagai berikut.
Berdzikir merupakan ibadah yang bisa dikerjakan setiap umat muslim walaupun dalam keadaan haid. Dalam mengerjakan ibadah tersebut, umat Islam diharapkan dapat semakin mengingat Allah dan bertakwa.
Anjuran untuk berdzikir ini tertuang dalam sebuah hadits yang disebutkan dalam riwayat dari Aisyah yang berbunyi:
“Aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah, jika aku menjumpai satu malam yang itu merupakan lailatul qadar, apa yang aku ucapkan?’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ucapkanlah, ‘اللَّـهُـمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُـحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي’ (Ya Allah, sesungguhnya Engkau Dzat yang Maha Pemaaf dan Pemurah maka maafkanlah diriku.)'” (HR At-Turmudzi dan Ibnu majah).
Selain berdzikir, wanita yang sedang haid bisa memperbanyak istighfar untuk meraih Lailatul Qadar. Anjuran untuk memohon ampunan kepada Allah SWT ini tertuang dalam Al-Qur'an surat Nuh ayat 10.
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا
Artinya: Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun.
Nabi Muhammad SAW juga bersabda:
"Barangsiapa memperbanyak Istighfar (mohon ampun kepada Allah), niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar, dan untuk setiap kesempitannya kelapangan, dan Allah akan memberinya rezeki (yang halal) dari arah yang tidak disangka-sangka." (HR. Abu Daud).
Walaupun tidak diperkenankan memegang mushaf Al-Qur'an, wanita haid masih bisa mendengarkan lantunan bacaan Al-Qur'an dengan khusyu.
Hal itu sebagaimana disebutkan dalam kitab Biharul Anwar:
وعن أبي عبد الله عليه السلام قال: من استمع حرفا من كتاب الله من غير قراءة كتب له حسنة، ومحي عنه سيئة، ورفع له درجة
Artinya: Dari Ubai Abdillah, dia berkata, "Barangsiapa mendengarkan satu huruf dari kitab Allah (Al-Quran) tanpa membaca, maka ditulis baginya satu kebaikan, dihapus darinya satu keburukan, dan diangkat baginya satu derajat."
Di malam bulan Ramadan, wanita haid bisa melantunkan shalawat kepada kekasih Allah SWT, Nabi Muhammad SAW.
Allah SWT berfirman:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya: Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (Al-Ahzab [33]: 56).