3. Surat Al Falaq ayat 3
وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ
Wa minnsyarri ghasiqin idzaa waqab
4. Surat Al 'Ashr ayat 2
اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ
innal inngsaana lafii khusrin
5. Surat Al Kaafirun ayat 3
وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ
Walaa anngtum 'abiduunamaa a'bud.
Membaca Alquran Harus Tartil
Membaca Al Qur'an harus baik dan benar serta tartil. Perintah membaca Alquran dengan tartil yakni disebutkan sebagaimana dalam firman Allah SWT berikut:
اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ
Artinya: Atau lebih dari seperdua itu, Dan bacalah al-Quran itu dengan perlahan-lahan. (QS. Surat Al Muzzamil: 4)
Ibnu Katsir menerangkan maksud ayat tersebut di atas adalah bacalah Alquran dengan tartil (perlahan-lahan) karena sesungguhnya bacaan seperti ini membantu untuk memahami dan merenungkan makna yang dibaca, dan memang demikianlah bacaan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW Sehingga Siti Aisyah radhiallahu 'anha mengatakan bahwa Nabi SAW bila membaca Alquran yaitu perlahan-lahan sehingga bacaan beliau terasa paling Iama dibandingkan dengan orang Lain.
Di dalam kitab Sahih Bukhari disebutkan melalui sahabat Anas ra, bahwa ia pernah ditanya tentang bacaan yang dilakukan oleh Rasulullah Saw. Maka ia menjawab, bahwa bacaan Alquran yang dilakukan oleh beliau panjang.
Wallahu A'lam.