Ramadhan bulan penuh semangat dan kontemplatif. Semangat dalam mengerjakan ibadah sehingga kita tidak merasa lelah dan malas melakukan ketaatan terhadap berbagai perintah Allah baik, puasa, shalat, zakat dan shadaqah serta berbagai kebaikan lainnya. Kualitas ibadahnyapun lebih terasa kepada batin sangat kontemplatif lebih khusuk dibandingkan dengan ibadah di bulan lainnya.
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ
Pengalaman beribadah di bulan puasa sangat bermanfaat jika dilanjutkan pada bulan bulan selanjutnya. Diperlukan untuk membingkai kehidupan kita dari berbagai godaan dan halangan. Sebagaimana kita ketahui beragama pada masa sekarang penuh dengan berbagai tantangan. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah merubah sikap kepribadian dan prilaku manusia.
Kemajuan alat komunikasi dan informasi menyebabkan manusia kehilangan waktu, mereka sibuk dengan gawai di tangan masing-masing, kehilangan waktu shalat, kehilangan waktu berdzikir, dan kehilangan waktu berbuat kebaikan.
Hubungan antar manusia tidak lagi akrab secara fisik, personal, dan ukhuwah tapi telah digantikan dengan hubungan secara virtual melalui berbagai media sosial yang sifatnya formal, berjarak dan kaku. Begitu pula informasi agama tidak lagi didapat dari pengajian di majelis taklim atau di madrasah tapi mereka didapatkan di media digital berdesakan dengan waktu dan minat dengan menonton video film dan musik. Dan itu melahirkan kekhawatiran akan keberagamaan masyarakat masa kini yang kurang dalam dan hambar.
Dalam keadaan seperti itu perlu kita perhatikan untuk membatasi diri terhadap penggunaan gawai agar kita tidak kehilangan waktu dan kesempatan untuk melaksanakan ajaran agama dan melakukan kebaikan. Kalau kita terlena dengan berbagai tayangan di media digital yang ada sekarang ini, dikhawatirkan kita akan teralihkan kesempatan untuk berbuat kebaikan dan meraih kebahagian di dunia maupun di akhirat. Firman Allah dalam surat ali Imron 196 cukup mengingatkan kita: