JAKARTA, iNews.id - Teks ceramah singkat bulan Ramadhan tentang Nuzulul Quran patut dijadikan tambahan referensi khazanah ilmu mengenai Islam. Nuzulul Qur'an adalah waktu diturunkannya Al-Quran secara utuh dari Lauhul Mahfudz di langit ketujuh ke Baitul Izzah di langit dunia.
Salah satu dalil utama yang digunakan dasar oleh para ulama mengenai peristiwa diturunkannya Al Quran di bulan Ramadhan adalah Surat Al-Baqarah Ayat 185 sebagai berikut:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Artinya "Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur."
Di Indonesia, Nuzulul Quran lazim diperingati setiap tanggal 17 Ramadhan, malam. Banyak cara masyarakat mengisi Nuzulul Qur'an dengan berbagai kegiatan seperti, pengajian, istighosah, tahlil, khataman Al-Qur’an, dan yang lain.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Bismillaahirrahmaanirrahiim
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ اْلإِيْمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ. وَنُصَلِّيْ وَنُسَلِّمُ عَلَى خَيْرِ اْلأَنَامِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ
Segala puji hanya bagi Allah SWT, Tuhan pemilik semesta alam yang menguasai baik yang nyata maupun yang ghaib serta tidak ada perkara yang sulit di sisi-Nya yang telah memberikan nikmat berupa iman berupa islam sehingga kita semua bisa selamat dunia dan akhirat. Salam dan shalawat kita tujukan kepada Rasulullah SAW yang hanya karena beliau, Islam disampaikan kepada kita sehingga umatnya bisa mengetahui mana yang haq dan mana yang batil.
Hadirin yang dirahmati Allah SWT.
Pada hari ini, sekitar 14 abad yang lalu telah terjadi sebuah peristiwa yang sangat bersejarah. Tidak hanya bagi umat islam, tapi juga bagi seluruh manusia yang ada di muka bumi.
Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwasanya hari ini (17 Ramadhan) adalah hari dimana Al Qur’an pertama kali diturunkan di bumi kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Jibril.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil).
Ramadhan adalah bulan suci yang juga dikenal sebagai “Syahrul Huda” atau bulan petunjuk. Hal tersebut karena di bulan Ramadhan-lah wahyu Allah pertama kali turun di muka bumi.
Oleh karena itu, salah satu ibadah yang dianjurkan untuk dilaksanakan di bulan Ramadhan adalah memperbanyak membaca Al-Quran.
Bila kita mengkaji kembali tentang peristiwa Nuzulul Quran, pelajaran yang dapat dipetik adalah agar ketaqwaan semakin kuat dan keyakinan semakin mantap terhadap kitab suci Al quran yang isinya memberi petunjuk bagi umat manusia serta pembela di antara yang haq dan batil.
Adapun ayat Al-Quran yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad adalah surah Al-'Alaq ayat 1 sampai 5. Al-Quran diturunkan ke bumi tidak sekaligus tetapi berangsur angsur, sedikit demi sedikit, bertahap, sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi Rasulullah SAW sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Israa, ayat 106:
وَقُرْآنًا فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَىٰ مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ تَنْزِيلًا
Artinya,“Dan Al-Quran itu telah kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian.”
Dengan bertahap ini, maka Al-Quran lebih mudah diterima dan mudah dihafal. Benar saja, faktanya saat itu memang banyak dari para sahabat Nabi yang hafal Al-Quran.
Bentuk terima kasih dan rasa syukur atas turunnya diturunkannya Al Quran kepada umat manusia harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya dengan memperlakukan Al Quran dengan yang sebaik-baiknya dan sungguh-sungguh.
Baik dalam membaca, memahami makna, mengamalkan isinya, mengajarkan dan mendakwahkan isi kandungan Al-Quran dengan harapan kelak di Hari Kiamat mendapat syafaat.
Sebagaimana hadits Nabi yang artinya: “Bacalah Al-Quran karena ia pada Hari Kiamat nanti akan datang untuk memberikan syafaat kepada para pembacanya.” (HR. Muslim).
Begitu besarnya fadhilah membaca Al-Quran bagi para pembacanya. Terlebih lagi pada bulan Ramadhan. Bulan yang dipilih oleh Allah menjadi bulan diturunkannya ayat pertama Al-Quran.
Ibadah yang sangat dianjurkan adalah memperbanyak membaca Al-Quran, di samping memperbanyak melakukan kebaikan yang lainnya. Dalam hadist yang lain Rasulullah menjelaskan:
"Seorang mukmin yang membaca Al-Quran dan mengamalkan isinya ibarat buah jeruk manis, rasanya enak dan baunya harum. Sedangkan, orang mukmin yang tidak membaca Al-Quran tetapi mengamalkan isinya, ibarat buah kurma, rasanya enak dan manis tetapi tidak ada baunya. Adapun perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Quran maka ibarat minyak wangi, baunya harum tapi rasanya pahit. Sedangkan, orang munafik yang tidak membaca Al-Quran ibarat buah yang rasanya pahit dan baunya busuk" (HR. Bukhari).
Allah sangat memuliakan orang-orang yang membaca Al-Quran. Selain itu, Allah juga akan mengakui mereka sebagai Ahlullah (keluarga Allah) di dunia.