Mengingat pentingnya doa ini, sebaiknya seseorang tidak lupa untuk mengucapkannya ketika akan berhubungan intim dengan pasangannya.
Syaikh 'Abdullah Al-Fauzan menyarankan, "Seharusnya seseorang (lelaki) memiliki semangat kuat untuk mengamalkan doa ini (ketika akan berhubungan intim dengan istrinya) sehingga menjadi kebiasaan, sebagai upaya mengikuti petunjuk Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan dengan harapan besar agar anaknya terjaga dan terlindungi dari syaitan, serta tumbuh dalam kebenaran melalui berkah doa ini."
Dari Aus bin Abi Aus radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“مَنِ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَغَسَّلَ وَغَدَا وَابْتَكَرَ وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ وَدَنَا مِنَ الْإِمَامِ وَأَنْصَتَ وَلَمْ يَلْغَ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ عَمَلٌ سَنَةٌ”
Artinya: “Barang siapa yang mandi pada hari Jumat dan memandikan, dia berangkat pagi-pagi dan mendapatkan awal khotbah, dia berjalan dan tidak berkendaraan, dia mendekat ke imam, diam, serta berkonsentrasi mendengarkan khotbah maka setiap langkah kakinya dinilai sebagaimana pahala amalnya setahun.” (H.R. Ahmad, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah; dinilai sahih oleh Imam An-Nawawi dan Syekh Al-Albani)