JAKARTA, iNews.id - Doa dan dzikir di depan Ka'bah dianjurkan untuk dihafalkan oleh umat Islam. Berdoa di hadapan Ka’bah adalah pengalaman spiritual yang sangat mendalam. Di tempat ini, hati dan niat bersatu, dan setiap kata menjadi permohonan penuh harapan kepada Sang Pencipta.
Berdzikir dan berdoa di depan Ka’bah bukan sekadar ritual, melainkan perjalanan hati menuju Allah. Setiap tasbih, shalawat, dan doa adalah wujud kerendahan seorang hamba yang menggantungkan harapan hanya kepada Sang Pencipta. Seperti kata ulama, “Ka’bah adalah cermin jiwa, di mana kita melihat dosa-dosa dan memohon ampunan.”
Berada di depan Ka’bah, jantungan umat Islam di Masjidil Haram, Makkah, adalah momen penuh keharuan dan keagungan. Bagi jamaah haji atau umrah, ini adalah waktu istimewa untuk berdoa dan berdzikir, mendekatkan diri kepada Allah SWT di tempat yang disebut sebagai pusat bumi.
Ka’bah, kiblat umat Islam, adalah simbol tawhid dan pusat spiritualitas. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang shalat di Masjidil Haram, maka satu shalat lebih baik dari seratus ribu shalat di masjid lain” (HR. Ahmad).
Berdoa di depan Ka’bah, terutama di Multazam (area antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah), diyakini sebagai waktu mustajab, di mana doa-doa mudah dikabulkan. Karenanya, mempersiapkan diri dengan dzikir dan doa yang tepat akan memperdalam koneksi spiritual.
Momen di depan Ka’bah adalah kesempatan emas untuk memperbaiki diri, memperkuat iman, dan membawa pulang semangat baru untuk hidup lebih bermakna. Semoga setiap doa yang dipanjatkan di Tanah Suci menjadi jalan menuju keberkahan dunia dan akhirat.
Berikut panduan doa dan dzikir yang dianjurkan saat berada di depan Ka’bah, lengkap dengan makna spiritualnya, untuk memperkaya ibadah Anda di Tanah Suci.
1. Doa Masuk Masjidil Haram
اَللّٰهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلَامِ وَأَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ دَارَالسَّلَامِ تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ. اَللّٰهُمَّ افْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ وَمَغْفِرَتِكَ وَأَدْخِلْنِيْ فِيْهَا. بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ ِللّٰهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى رَسُوْلِ اللهِ
Latin: Allâhumma antassalâm, waminkas-salâm fahayyinâ rabbanâ bissalâm wa adkhilnal jannata dâras-salâm tabârakta wata‘âlaita yâ dzaljalâli wal ikrâm. Allâhumma-ftaḫ lî abwâba raḫmatika wamaghfiratika wa adkhilnî fîhâ. Bismillâhi walḫamdulillahi wash-shalâtu wassalâmu ‘alâ rasûlillâh
Artinya: Ya Allah Engkaulah Dzat yang memberi keselamatan (kesejahteraan), dari-Mu keselamatan datang, maka hidupkanlah kami ya Allah dengan selamat (sejahtera), masukkan kami ke dalam surga rumah keselamatan. Maha Suci Engkau, Maha Luhur Engkau, wahai Tuhan sang pemilik keagungan dan kemuliaan. Ya Allah bukakanlah untukku pintu rahmat dan ampunan-Mu. Masukanlah aku ke dalam rahmat dan ampunan-Mu itu. Dengan nama Allah. Segala puji bagi Allah. Semoga rahmat dan keselamatan terlimpah untuk Rasulullah.
2. Doa ketika Melihat Ka’bah
اَللّٰهُمَّ زِدْ هٰذَا الْبَيْتَ تَشْرِيْفًا وَتَعْظِيْمًا وَتَكْرِيمًا وَمَهَابَةً وَزِدْ مَنْ شَرّفَهُ وَكَرّمَهُ مِمَّنْ حَجَّهُ أَوِاعْتَمَرَهُ تَشْرِيفًا وَتَكْرِيمًا وَتَعْظِيمًا وَبِرًّا
Latin: Allâhumma zid hâdzal baita tasyrîfan wa ta‘dhîman wa takrîman wa maḫâbatan wa zid man syarafahu wa karramahu mim man ḫajjahu awi‘tamarahu tasyrîfan wa ta‘dhîman wa takrîman wa birran
Artinya: Ya Allah, tambahkanlah kemuliaan, kehormatan, keagungan dan kehebatan pada Baitullah ini; dan tambahkanlah pula kepada orang-orang yang memuliakan, menghormati, dan mengagungkannya di antara mereka yang berhaji atau yang berumrah kemuliaan, kehormatan, kebesaran, dan kebaikan.