Doa Malam Nuzulul Quran
Oleh KH. Ahmad Kosasih, M. Ag.
Pimpinan Dewan Syariah Daarul Qur’an
DOA adalah sebuah aktivitas permohonan dari yang derajatnya lebih rendah kepada yang derajatnya lebih tinggi. Hal ini mengindikasikan sebuah kerendahan diri dan kerendahan hati seorang yang berdoa.
Selain bekerja keras, dan merencanakan semua pekerjaannya dengan baik, seorang muslim juga dianjurkan untuk turu berdoa setiap hari dan di setiap kesempatan. Ini karena, seorang muslim yakin bahwa ada entitas yang lebih tinggi darinya yang menjadi pembuat skenario besar di alam semesta.
Dalam Islam, doa amat diajurkan pada setiap kesempatan. Hampir semua aktivitas yang dilakukan oleh seseorang, pasti terdapat doa yang dianjurkan untuk dibaca.
Ketika kecil kita diajarkan untuk membaca doa sebelum makan, sebelum belajar, bahkan sebelum masuk ke kamar kecil pun dianjurkan untuk berdoa. Begitu pentingnya posisi berdoa dalam Islam.
Salah satu momen yang dianjurkan untuk membaca al-Qur’an adalah momen Nuzulul Qur’an. Nuzulul Qur’an adalah momen turunnya al-Qur’an. Umat Islam di Indonesia memperingati momen Nuzulul Qur’an biasanya pada tanggal 17 Ramadan.
Proses Nuzulul Qur’an terdiri dari dua tahapan. Pertama, turun dari Lauh al-Mahfidz ke Baitul Izzah (Langit Dunia). Kedua, turun dari Baitul Izzah kepada Nabi Muhammad saw.
Proses pertama Nuzulul Qur’an, menurut para ulama, dilakukan secara sekaligus. Sedangkan proses kedua, dilakukan secara berangsur-angsur.
Adapun peringatan Nuzulul Qur’an yang diperingati setiap tanggal 17 Ramadan di Indonesia, itu memperingati Nuzulul Qur’an pada proses kedua yakni peristiwa pertama kali turunnya al-Qur’an secara berangsur-angsur. Pertama kali turunnya al-Qur’an di Gua Hira melalui malaikat Jibril. Adapaun wahyu pertama yang turun, menurut sebagian besar ulama, adalah QS. Al-‘Alaq/96.
Pada peringatan malam Nuzulul Qur’an, umat Islam di Indonesia mengerjakan banyak agenda-agenda positif. Hal itu amat baik untuk dijadikan amalan-amalan. Ada yang memperingati Nuzulul Qur’an dengan khataman al-Qur’an. Ada yang memperingati Nuzulul Qur’an dengan santunan anak yatim, dan sebagainya.
Namun, pasti di akhir sesi peringatan malam Nuzulul Qur’an, ada doa yang selalu dipanjatkan. Ini adalah hal yang lumrah bagi seorang muslim. Di setiap agenda-agenda peringatan semacam ini pun, biasanya ditutup dengan doa.