Doa Malam Tahun 2026 Sesuai Tuntunan Islam, Lengkap Bacaan Awal dan Akhir Tahun

Kastolani Marzuki
Ilustrasibacaan doa malam tahun baru 2026 sesuai tuntunan Islam. (Foto: Freepik)

JAKARTA, iNews.id - Menyambut malam Tahun Baru 2026, umat Islam dianjurkan untuk banyak berdoa memohon keselamatan. Sebaliknya umat Islam dianjurkan untuk tidak merayakannya dengan pesta yang menjurus ke hal yang mubazir dan maksiat.

Saat ini, tahun 2025 tinggal hitungan hari dan segera berganti ke tahun 2026. Diharapkan di tahun baru nanti, akan menjadi tahun yang penuh dengan kedamaian, keberkahan dan keselamatan.

Melansir laman unesa.ac.id, perayaan tahun baru tertua yang tercatat dalam sejarah sebenarnya tidak dilakukan pada bulan Januari. Sekitar 4.000 tahun yang lalu, bangsa Babilonia kuno merayakan tahun baru pada bulan pertama musim semi (sekitar akhir Maret) melalui festival yang disebut Akitu.

Festival ini berlangsung selama 11 hari dan terkait erat dengan siklus pertanian serta pelantikan raja baru. Bagi mereka, pergantian tahun adalah tentang kelahiran kembali alam setelah musim dingin.

Pergeseran ke tanggal 1 Januari dimulai pada era Romawi. Awalnya, kalender Romawi hanya memiliki 10 bulan (304 hari) dan dimulai pada bulan Martius (Maret). Namun, raja kedua Roma, Numa Pompilius, menambahkan bulan Januarius dan Februarius.

Pada tahun 46 SM, Kaisar Julius Caesar memperkenalkan Kalender Julian. Ia menetapkan 1 Januari sebagai awal tahun untuk menghormati Janus, dewa Romawi bermuka dua. Satu wajah Janus menatap ke masa lalu, dan wajah lainnya menatap ke masa depan—simbol sempurna untuk pergantian tahun.

Hukum Merayakan Tahun Baru Masehi

Pada dasarnya hukum merayakan tahun baru selain Hijriyyah berdasar pendapat para ahli merupakan masalah khilafiyyah.
Di antara alasan yang membolehkan adalah hukum boleh dengan syarat di antaranya:

1. Memenuhi tujuan-tujuan sosial dan kebangsaan yang ditolelir oleh syara' dan 'urf
2. Kebolehan tersebut jika diisi dengan mengingat nikmat Allah saat berputarnya waktu dengan berbagai kebaikan dan shilaturrahim serta manfaat lainnya baik ekonomi maupun kemasyarakatan.
3. Tasyabbuh dalam perayaan tahun baru dalam hal yang menyangkut kemaslahatan masyarakat selama bukan menetapkan aqidah yang selain aqidah Islam adalah diperbolehkan. Tetapi sebaliknya jika merayakan tahun baru Maséhi dihubungkan dengan natal yang notabene didasarkan pada keyakinan nashrani maka jelas hal itu terlarang. Karena ada unsur bermusyarokah dalam peribadatan. Segi tasyabbuh selama bukan yang bertalian dengan masalah akidah sebagian ulama membolehkan.

Menyambut tahun baru 2026, ada baiknya mengisi dengan doa bersama. Nah, berikut doa tahun baru sesuai tuntunan Islam.

Doa Malam Tahun Baru 2026

Doa akhir tahun ini lazim dibaca pada pergantian tahun hijriah, namun tidak menjadi soal dibaca pada tahun baru masehi.

وَصَلَّى الله ُعَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ ، اللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِيْ هَذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِيْ عَنْهُ فَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَرْضَهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلُمْتَ عَلَيَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْهُ بَعْدَ جُرْأَتِيْ عَلَى مَعْصِيَّتِكَ ، فَإِنِّيْ أَسْتَغْفِرُكَ فَاغْفِرْ لِيْ . وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِيْ عَلَيْهِ الثَّوَابَ ، فَأَسْئَلُكَ اللَّهُمَّ يَا كَرِيْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ أَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّيْ وَلاَ تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Wa sallallaahu ‘ala sayyidinaa wa maulaanaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa sahbihii wa sallam. Allaahumma maa ‘amiltu fi haazihis-sanati mimmaa nahaitani ‘anhu fa lam atub minhu wa lam tardahuuwa lam tansahuu wa halimta ‘alayya ba’da qudratika ‘alaa uquubati wa da’autani ilattaubati minhu ba’da jur’ati alaa ma’siyatika fa inni astagfiruka fagfirlii wa maa ‘amiltu fiihaa mimma tardaahu wa wa’attani ‘alaihis-sawaaba fas’alukallahummayaa kariimu yaa zal-jalaali wal ikraam,an tataqabbalahuu minni wa laa taqta’ rajaa’i minkaa yaa kariim, wa sallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadiw wa 'alaa ‘aalihii wa sahbihii wa sallam.

Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait
Muslim
14 jam lalu

Hukum Merayakan Tahun Baru Masehi Menurut Islam, Begini Pendapat Ulama

Sulsel
22 jam lalu

Jelang Tahun Baru, Polisi Razia Pedagang Petasan dan Kembang Api di Makassar

Muslim
2 hari lalu

Bolehkah Puasa Rajab Sekaligus Qadha Ramadhan? Begini Hukum dan Bacaan Niatnya

Muslim
5 hari lalu

7 Peristiwa di Bulan Rajab yang Bersejarah bagi Umat Islam, Nomor 2 Paling Dahsyat

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal