JAKARTA, iNews.id - Membaca sholawat dan doa Maulid Nabi sangat dianjurkan dilakukan Muslim menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW yang diperingati tiap tanggal 12 Rabiul Awal.
Tahun ini, Maulid Nabi jatuh pada tanggal 19 Oktober 2021. Tujuan memeringati Maulid Nabi SAW adalah dalam rangka menampakkan kegembiran atas kelahiran manusia agung pembawa rahmat alam semesta.
Isnan Ansory dalam bukunya Pro Kontra Maulid Nabi menyebutkan, Syaikh as-Sayyid Zain Aal Sumaith, dalam karyanya Masail Katsuro Haulaha an-Niqosy wa al-Jidal, mendefinisikan Maulid Nabi Muhammad yakni, memperingati hari kelahiran Rasulullah dengan menyebut-nyebut kisah hidupnya, dan setiap tanda-tanda kemulian dan mukjizat Nabi Saw dalam rangka mengagungkan kedudukannya, dan menampakkan kegembiraan atas kelahirannya.
Salah satu bentuk mengungkapkan kebahagiaan dan rasa syukur itu yakni dengan banyak membaca sholawat. Secara bahasa, sholawat berasal dari kata sholah yang berarti doa atau seruan kepada Allah SWT.
Oleh karena itu, membaca sholawat untuk Nabi Muhammad SAW dimaksudkan untuk mendoakan dan memohon berkah dari Allah SWT untuk keselamatan dan kesejahteraan.
Wakil Ketua Lembaga Dakwah PBNU KH Misbahul Munir (Kyai Misbah) menjelaskan, sholawat merupakan ibadah yang sangat khusus. Sebab, Allah SWT mencontohkan sendiri sebelum memerintahkan kepada malaikat. Setelah itu, barulah diperintahkakn kepada umat Islam.
"Sholawat ini merupakan ibadah yang sangat khusus, karena Allah sendiri yang mencontohkan, kemudian diperintahkan langsung kepada malaikat. Baru setelah itu diperintahkan kepada kita kaum muslimin, muslimat, mukminin dan mukminat," ujar Kyai Misbah, seperti dikutip dari Kiswah.
Sholawat jika datangnya dari Allah SWT, diartikan sebagai pemberian rahmat. Kemudian jika dari malaikat, hal itu berarti meminta ampunan, serta jika datang dari mukmin, hal itu sebagai sebuah doa agar diberi rahmat.
1. Shalawat al-Fatih
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، وَ النَّاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ، وَالْهَادِيْ إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلٰى آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ
Latin: Allahumma shalli wa sallim wa barik ‘ala sayyidina Muhammadinil Fatihi lima ughliqa, wal khatimi lima sabaqa, wan nashiril haqqa bil haqqi, wal hadi ila shiratin mustaqim (ada yang baca ‘shiratikal mustaqim’). Shallallahu ‘alayhi, wa ‘ala ālihi, wa ashhabihi haqqa qadrihi wa miqdarihil ‘azhim.
Artinya,“Ya Allah, limpahkanlah shalawat, salam, dan keberkahan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad SAW, pembuka apa yang terkunci, penutup apa yang telah lalu, pembela yang hak dengan yang hak, dan petunjuk kepada jalan yang lurus. Semoga Allah melimpahkan shalawat kepadanya, keluarga dan para sahabatnya dengan hak derajat dan kedudukannya yang agung.”